Musim Hujan, BPBD Gunungkidul Waspadai Ancaman Longsor Hingga Pohon Tumbang
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Gunungkidul, Agus Wibawa, menyampaikan bencana yang paling berpotensi terjadi adalah longsor.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul telah memetakan lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi bencana.
Pemetaan dilakukan sebagai antisipasi dampak musim hujan.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Gunungkidul, Agus Wibawa, menyampaikan bencana yang paling berpotensi terjadi adalah longsor.
"Ancaman longsor terutama di wilayah utara seperti Semin, Ngawen, Nglipar, dan Patuk. Kalau selatan baru-baru ini terjadi di Panggang," kata Agus di ruangannya, Rabu (19/02/2020) lalu.
Selain longsor, BPBD juga mewaspadai terjadinya pohon tumbang saat hujan disertai angin kencang. Menurut Agus, potensi ini nyaris merata di seluruh wilayah Gunungkidul.
Salah satu upaya yang dilakukan antara lain melakukan pengecekan terhadap pohon-pohon di lingkungan komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
"Sebab di kawasan ini banyak pohon-pohon besar berusia tua, sehingga harus dicek kondisinya apakah rawan atau tidak," jelas Agus.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul Aris Suryanto sebelumnya menyampaikan telah meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman pohon tumbang ini.
Lantaran keterbatasan alat, Aris mengatakan warga diperbolehkan untuk melakukan penanganan terhadap pohon-pohon rawan tumbang secara mandiri.
Namun, ia mengimbau agar warga mengecek terlebih dahulu kondisi pohon sebelum menentukan metode yang layak untuk penanganannya.
"Jika akarnya memang sudah keropos ya silakan ditebang, tapi kalau masih kuat cukup pangkas dahan-dahan yang membahayakan saja," kata Aris.(*)