Pendidikan
Kisah Mahasiswa Tunarungu Selesaikan Kuliah di UGM
Meski menyandang disabilitas tunarungu, Althaf tidak pernah kehilangan semangat menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Althaf hanya mengalami keterbatasan dalam mendengar, tetapi tidak untuk hal lainnya termasuk kecerdasan normal.
Dokter pun menyarankan pada orang tua Althaf untuk memasukannya ke sekolah umum.
Akhirnya Althaf menempuh pendidikan SD dan SMP di sekolah umum di Semarang dan melanjutkan pendidikan SMA di Yogyakarta.
Berkat ketekunan dalam belajar menjadikannya selalu memiliki nilai akademik yang bagus.
Althaf pun berhasil masuk UGM tanpa tes melalui jalur SNMPTN Undangan.
Ia mengakui bukanlah hal mudah menjalani hidup dengan keterbatasan pendengaran.
Namun, Althaf berusaha mensyukuri kondisi yang ditakdirkan Tuhan untuknya. Dia yakin bahwa ada rencana lain yang sudah digariskan padanya.
“Keterbatasan ini bukan penghalang untuk menggapai mimpi dan sukses,” tutur anak dari pasangan Dr.drg.Edi Sumarwanto, MM., MH.Kes dan drg.Eny Rusdaningsih, Sp.KG.
Pada wisuda kali ini, UGM meluluskan dan mewisuda sebanyak 1.606 wisudawan.
Jumlah tersebut terdiri atas 1.437 lulusan Program Sarjana termasuk 5 orang wisudawan berasal dari Warga Negara Asing serta 166 lulusan Program Diploma termasuk 39 wisudawan dari program D IV.(TRIBUNJOGJA.COM)