KRONOLOGI Kerusuhan Suporter pada Laga Persebaya vs Arema FC di Blitar, Empat Motor Ludes Dibakar
Dikabarkan, ada empat unit sepeda motor yang dibakar dan ada satu orang terluka dalam kericuhan itu.
TRIBUNJOGJA.COM - Kerusuhan antar massa suporter pecah saat laga semi final Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, Selasa (18/2/2020), antara Persebaya Surabaya vs Arema FC.
Kedua suporter dikabarkan bertemu di wilayah Pasar Hewan Dimoro, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
Menurut informasi, kericuhan antar suporter terjadi di sekitar Pasar Hewan Dimoro.
Dikabarkan, ada empat unit sepeda motor yang dibakar dan ada satu orang terluka dalam kericuhan itu.
"Masih ditangani petugas, kami belum tahu detailnya. Kejadian seperti ini sebenarnya tidak perlu," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M Sinambela.
• Persebaya Surabaya Taklukkan Arema FC, Tantang Persija Jakarta di Final Piala Gubernur Jatim 2020
• RESMI, Inilah Daftar Lengkap Pemain Asing di Liga 1 2020
Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M Sinambela mengatakan ada empat unit sepeda motor dirusak dan dua orang terluka dalam peristiwa bentrokan antara kelompok suporter saat laga semi final Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, Selasa (18/2/2020).
"Empat motor dirusak itu saat terjadi insiden di Jl Kapuas sebelum pertandingan dimulai. Kalau insiden di areal persawahan Kelurahan Bendo tidak ada korban," kata Leonard.
Dikatakannya, kondisi empat motor itu rusak parah dan sudah tidak bisa dipakai. Empat motor itu dibakar saat terjadi bentrokan antara kelompok suporter.
"Kami belum tahu empat motor itu milik siapa," ujarnya.

Selain empat motor, kata Leonard, juga ada dua orang luka saat terjadi bentrokan antara kelompok suporter.
Satu orang mengalami patah kaki dan harus menjalani perawatan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dan satu lagi luka di bagian kepala.
"Yang luka di bagian kepala hanya luka ringan mungkin terkena lemparan batu. Dua orang yang luka itu dari kelompok suporter, baik dari Aremania dan Bonek," katanya.
Sebelumnya, bentrokan antar-suporter mewarnai laga semi final Piala Gubernur Jatim 2020 antara Persebaya Surabaya dan Arema FC di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, Selasa (18/2/2020).
• Riko Simanjuntak : Siapapun Lawannya, Persija Akan Bawa Pulang Piala Gubernur Jatim 2020 ke Jakarta
• Ini Komentar RD Soal Perselisihan dengan Pemain Persija Jakarta di Piala Gubernur Jatim 2020
Bentrokan antara Bonek, suporter pendukung Persebaya Surabaya dan Aremania, suporter pendukung Arema FC terjadi di luar Stadion Supriyadi.
Dua Lokasi Bentrokan
Ada dua lokasi bentrokan antara Bonek dan Aremania, yaitu, di Jl Kapuas dan di areal persawahan Kelurahan Bendo atau di Jl Ciliwung. Dua lokasi itu berdekatan dengan kawasan Stadion Supriyadi.
Ada dua lokasi bentrokan suporter itu, yaitu, di Jalan Kapuas dan di areal persawahan Kelurahan Bendo atau di Jalan Ciliwung. Dua lokasi itu berdekatan dengan kawasan Stadion Supriyadi.
"Ada insiden kecil. Pertama terjadi sebelum pertandingan dimulai di Jalan Kapuas, kedua di areal persawahan Kelurahan Bendo. Kedua suporter sempat bertemu dan terjadi insiden," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M Sinambela usai pertandingan.
Leonard mengatakan potensi kerawanan saat pertandingan Persebaya Vs Arema FC berlangsung memang sudah ada.
Menurutnya, kedua suporter memang memiliki historis kurang baik sampai sekarang.
"Pertandingan ini digelar tanpa penonton. Tapi, suporter dua tim yang dari luar kota tetap datang ke Kota Blitar. Kami dari Polri dan TNI sudah melakukan pengamanan," ujarnya.
• Harapan Ketua Umum PSSI soal Upaya Perdamaian Bonek dan Aremania : Semoga Ini Terwujud
• Satgas Antimafia Bola Bakal Awasi Seleksi Timnas U-19 Indonesia, PSSI Ikut Buka Suara
Menurutnya, bentrokan antara suporter di dua lokasi itu secara cepat bisa dicegah oleh petugas gabungan.
Pasukan gabungan segera mendatangi lokasi untuk memisah dua kelompok suporter yang terlibat bentrokan.
"Begitu ada informasi terjadi insiden, kami langsung menggeser pasukan di stadion menuju lokasi. Kami secara cepat memisah dua kelompok suporter. Mereka tidak boleh satu, kalau satu timbul bentrokan lagi," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam peristiwa bentrokan antara kelompok suporter itu terdapat beberapa motor dibakar dan orang terluka. Polisi masih masih menyelidiki peristiwa itu.
Titik Kumpul Massa Suporter
Menurut keterangan Leonard, potensi kerawanan tersebut bisa muncul saat kedua suporter bertemu.
Maka itu, polisi berkonsentrasi untuk memisahkan kedua kelompok suporter agar tidak bertemu.
Dikatakannya, untuk massa suporter pendukung Arema berkumpul di kawasan PIPP.

Polisi juga menghalau suporter Arema yang hendak masuk ke wilayah Kota Blitar.
"Sebagian suporter berkumpul di PIPP. Kalau ada suporter lagi yang hendak masuk ke Kota Blitar akan kami halau.
Mereka kami suruh kembali ke Malang dengan pengawalan.
Kalau tetap ingin menonton akan kami bawa ke Batalyon 511 untuk nonton bareng di sana," ujarnya.
Sedang massa suporter Persebaya dikabarkan sempat berkumpul di Jl Kali Brantas atau di barat Stadion Supriyadi.

Polisi masih menghalau suporter Persebaya agar tidak mendekat ke kawasan Stadion Supriyadi.
"Kami juga terus mendorong suporter Persebaya agar tidak mendekat ke stadion. Intinya, kami berkonsentrasi memisahkan kelompok suporter agar tidak bertemu," kata Leonard.
Seperti diketahui, laga semi final Piala Gubernur Jatim 2020 antara Persebaya Surabaya dan Arema FC digelar di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, Selasa (18/2/2020) pukul 15.30 WIB. Pertandingan Persebaya melawan Arema digelar tanpa penonton.
Dalam laga tersebut, Persebaya Surabaya akhirnya menang dengan skor 4-2 atas Arema FC, dan akan bertemu Persija Jakarta di laga Final Piala Gubernur 2020, Kamis (20/2/2020) mendatang. (*/surya)