Kota Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tak Ada Genangan di Pasar

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta mengumpulkan seluruh lurah pasar. Tujuannya adalah koordinasi terkiat upaya preventi

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta mengumpulkan seluruh lurah pasar.

Tujuannya adalah koordinasi terkiat upaya preventif selama musim hujan.

Kepala Disperindag Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono mengungkapkan sebelumnya terjadi genangan di Pasar Beringharjo setelah Yogyakarta diguyur hujan lebat.

Melalui koordinasi dengan lurah pasar, ia berharap tidak ada genangan lagi di pasar.

"Kemarin memang hujan lebat dan angin kencang, pasar Beringharjo tergenang. Tetapi itu karena ada limpahan saluran air hujan di Utara pasar. Nah sekarang kita kumpulkan lurah pasar, kita koordinasi penyebabnya apa dan preventifnya seperti apa,"katanya, Senin (17/02/2020).

Terjadi Setiap Tahun, Pemerintah Belum Bisa Atasi Genangan Air yang Penuhi Underpass Kulur

Genangan yang terjadi di Pasar Beringharjo bisa dibilang kejadian luar biasa. Sebab baru kali ini ada genangan, bahkan di dalam pasar.

"Sesuai arahan Wawali, ini harus ditindaklanjuti. Kalau memang pengebab ada di pasar, maka kami akan perbaiki. Jika ada di luar pasar yang menjadi tanggung jawab OPD lain, kami juga akan sampaikan. Prinsipnya tidak boleh ada genangan lagi di Beringharjo dan di seluruh pasar di Kota Yogyakarta,"tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPKP Kota Yogyakarta, Hari Setya Wacana mengungkap pihaknya sudah mengecek saluran air hujan (SAH) di sekitar Pasar Beringharjo.

"Hari ini teman-teman PU (DPUPKP Kota Yogyakarta) sudah ke lapangan untuk mengecek SAH yang ada di luar pasar seperti apa. Kan kita juga harus telusuri SAH itu,"ungkapnya.

Pedagang Pasar Beringharjo Keluhkan Harga Bawang Putih yang Tak Kunjung Stabil

"Tadi teman-teman juga sudah langsung membersihkan inlet-inlet. Karena kemarin hujan deras, kita langsung bersihkan inlet-inletnya, barangkali ada penyumbatan,"sambungnya.

Pemeliharaan SAH, lanjut dia, merupakan DPUPKP Kota Yogyakarta untuk memastikan SAH terbebas dari sumbatan.

Pihaknya juga melakukan pelumpuran atau sedimentasi, jika ada lumpur yang mengeras.

Disinggung mengenai penambahan SAH di sekitar Beringharjo, Hari menjelaskan perlu kajian.

Sebab, SAH merupakan jaringan atau sistem, sehingga harus dilakukan pengkajian lebih lanjut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved