Gunungkidul

Minim Alat, DLH Gunungkidul Izinkan Warga Tangani Pohon Secara Mandiri

DLH Gunungkidul mengizinkan warga menangani pohon rawan tumbang secara mandiri, terutama pada musim penghujan ini.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul mengizinkan warga menangani pohon rawan tumbang secara mandiri, terutama pada musim penghujan ini.

Pasalnya, Sekretaris DLH Gunungkidul Aris Suryanto mengatakan hingga saat ini pihaknya belum memiliki peralatan khusus untuk melakukan perawatan pohon.

"Crane atau Skylift hanya dimiliki BPBD dan Dinas Perhubungan (Dishub). Kami berkoordinasi dengan mereka," jelas Aris dihubungi pada Senin (17/02/2020).

Lebih lanjut, Aris mengatakan crane baru digunakan jika dalam situasi darurat.

Musim Penghujan, Warga Desa Ngoro-oro Patuk Tangani Pohon Rawan Tumbang

Misalnya ada dahan pohon yang menghalangi jalur listrik atau kondisi pohon yang memang sudah keropos sehingga perlu ditebang.

Menurut Aris, idealnya DLH Gunungkidul memiliki tiga kendaraan crane untuk perawatan pohon secara rutin.

Apalagi saat ini jumlah tenaga untuk perawatan sudah banyak.

"Total ada 168 orang di UPT Kebersihan dan Pertamanan. Mereka turut menangani perawatan pohon," ujarnya.

Aris mengatakan jumlah pohon yang berusia tua di Gunungkidul tergolong tinggi.

Keberadaannya terutama di ruas-ruas jalan.

Meskipun demikian, ia mengimbau agar warga tidak begitu mudah menebang pohon meski rawan.

Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan

Menurutnya, kondisi pohon juga harus jadi perhatian.

"Jika memang sudah keropos di bagian akar silakan ditebang. Tapi jika pohonnya masih kuat, cukup dipangkas saja," kata Aris.

Penanganan pohon secara mandiri salah satunya dilakukan warga Desa Ngoro-oro, Patuk.

Penanganan dilakukan dengan cara menebang pohon yang dianggap rawan, termasuk menghalangi jalur listrik.

Kades Ngoro-oro Sukasta mengatakan penebangan dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana pohon tumbang jika terjadi hujan disertai angin kencang.

"Warga juga tidak lagi khawatir karena pohon-pohon yang rawan sudah ditangani," katanya lewat pesan singkat.(TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved