Jawa

Kisah Suratinah, Buruh Pabrik yang Di-PHK, Kini Jadi Pengusaha Boneka yang Sukses di Magelang

Produk buatan Suratinah memang banyak diminati oleh pembeli karena bonekanya yang terbuat dari material yang aman dan tahan lama.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Suratinah menunjukkan boneka hasil buatan mereka di tempat usaha pembuatan bonekanya 'Tin Panda Collection' di Dusun Candi RT 2/RW 5, Desa Sidomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Suratinah dulu hanya buruh biasa di pabrik boneka di Bandung.

Tak lama krisis moneter melanda tahun 1998, menyebabkan banyak karyawan yang dirumahkan, termasuk juga dirinya.

Hidup sempat terasa buta dan tanpa arah, sampai ia memutuskan kembali ke Magelang. 

Berkat kerja keras dan tak pantang menyerah, nasib menuntunnya ke arah penghidupan yang lebih baik.

 Suratinah, seorang buruh pabrik boneka yang di-PHK dan kini menjadi salah satu pengusaha kerajinan boneka yang besar di Magelang.

Di depan pabrik dan kediamannya di Dusun Candi RT 2/RW 5, Desa Sidomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Suratinah menceritakan sekilas tentang kisah hidupnya.

Ia tidak pernah tamat sekolah dasar (SD) karena alasan biaya.

Orangtuanya tidak mampu, sehingga ia hanya mampu bersekolah sampai kelas lima saja.

Setelah Bikin Boneka Barbie Gundul, Kini Mattel Merilis Barbie Vitiligo Gandeng Dokter Kulit

Selepas itu, ia memutuskan keluar dan bekerja di Bandung demi untuk membantu orangtuanya.

Sejak tahun 1985 itu, Suratinah bekerja di sebuah pabrik boneka di Bandung, mengikuti jejak saudara-saudaranya yang bekerja di sana.

“Dulu, orangtua saya tidak mampu. Akhirnya saya memutuskan keluar sekolah. Daripada saya diam dan menganggur, mendingan saya bekerja. Akhirnya saya hijrah ke Bandung dan bekerja di sebuah Pabrik Boneka. Selama 10 tahun saya bekerja di sana, bersama saudara-saudara yang juga bekerja di sana,” ujar perempuan asli kelahiran Desa Sidomulyo.

Selama 10 tahun, Suratinah bekerja di pabrik boneka di Bandung.

Di pabrik itu, ia belajar dan bekerja dengan giat, sampai ia dipercaya oleh pemilik pabrik untuk membuat pola desain boneka.

Ia belajar mendesain boneka diajari oleh saudaranya yang lebih dulu bekerja di sana.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved