Vaksin Polio di Puskesmas Habis
Warga Pertanyakan Ketersediaan Vaksin Polio di Puskesmas Patuk I Gunungkidul
Seluruh pengadaan vaksin polio termasuk jumlah vaksin yang didistribusikan harus berasal dari pemerintah pusat
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kepala UPT Puskesmas Patuk 1, dr Emilia Arum Pratiwi, berharap vaksin polio jenis injeksi atau Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) kembali disediakan oleh pemerintah pusat.
Pasalnya, banyak warga yang bingung dan menanyakan ketersediaan vaksin tersebut.
Apalagi vaksin polio termasuk paling vital bagi bayi.
"Mereka yang membutuhkan terutama adalah warga yang kurang mampu, mengingat vaksin tersebut bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas," kata Emilia pada Senin (10/02/2020) kemarin.
• BREAKING NEWS : Puskesmas di Sleman Kehabisan Vaksin Polio
Kasi Surveillance dan Imunisasi Dinkes Gunungkidul, Drg Fransisca Niken Widyawati, mengatakan pihaknya juga tidak bisa melakukan pengadaan sendiri untuk vaksin.
Sebab seluruh pengadaan termasuk jumlah vaksin yang didistribusikan harus berasal dari pemerintah pusat. Prosedurnya pun tergolong ketat.
"Kalau dari kebijakan provinsi, pihak swasta boleh melakukan pengadaan sendiri, tapi konsekuensinya warga harus membeli vaksin tersebut," jelas Niken lewat pesan singkat pada Selasa (11/02/2020) ini.
Sebelumnya Niken mengatakan kekosongan vaksin polio jenis IPV terjadi sejak September 2019 hingga sekarang.
Salah satu pemicunya adalah adanya kebijakan baru di tingkat kementerian.
• Puskesmas di Sleman Kehabisan Vaksin Polio, Dropping dari Kementrian Kesehatan Belum Dilakukan
Kadinkes Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan vaksin polio termasuk dalam satu paket vaksin yang wajib diberikan pada bayi hingga berusia 1 tahun.
Selain polio, vaksin wajib lainnya berupa DPT, BCG dan sebagainya.
"Banyak penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin atau imunisasi, terutama sejak usia dini," kata Dewi beberapa waktu lalu.
(*)