Cegah Aus Batuan Candi, Tangga Candi Borobudur Akan Dilapisi Kayu Jati

Cegah Aus Batuan Candi, Tangga Candi Borobudur Akan Dilapisi Kayu Jati

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, melakukan kunjungan kerja ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (19/12/2019), bersama Wakil Menteri, Angela Tanoesoedibjo. 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Tangga naik yang ada di Candi Borobudur rencananya akan dilapisi kayu.

Hal ini dilakukan untuk melindungi batuan candi dari aus karena gesekan dan beban dari pengunjung Candi Borobudur yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

Berdasarkan kajian yang dikemukakan oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB), beban sebanyak dua juta pengunjung pada tahun 2009 lalu saja menyebabkan batu candi aus selebar 0,2 sentimeter.

Jika beban ini diteruskan, bahkan hingga jumlah pengunjung mencapai 4 juta pengunjung, bisa jadi potensi aus terus bertambah.

Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB), Tri Hartono, membenarkan, rencana pelapisan tangga candi tersebut.

Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, batuan candi mengalami aus karena diinjak dengan beban pengunjung yang besar.

Seperti diketahui pada tahun 2009, jumlah pengunjung sebanyak 2 juta orang menyebabkan batu aus 0,2 sentimeter atau 2 milimeter.

Masterplan Selesai, BOB Kebut Pengembangan Kawasan Super Prioritas Borobudur

Singkap Kemegahan Borobudur, Pintu Masuk Candi Akan Dilebarkan 22 Meter

Jika diteruskan, bahkan hingga jumlah pengunjung mencapai 4 juta, maka potensi aus akan bertambah dua kali lipat menjadi 0,4 sentimeter dalam 10 tahun ke depan.

"Berdasarkan suatu kajian ternyata 2 juta pengunjung pada tahun 2009 itu menyebabkan batu itu aus 0,2 cm atau 2 milimeter.

Kalau ini, terus-terusan, berarti dalam 10 tahun kan bisa dua sentimeter. Lha kalau ternyata pengunjung di akhir tahun 2017, 2018, 2019, itu sudah mencapai 4 juta.

Kita bisa bayangkan kalau 2 juta saja itu keausannya 0,2 cm, kalau sudah 4 juta bisa jadi 0,4 cm, kalau 10 tahun kan bisa 4 cm," kata Tri, saat ditemui di Kantor BKB, Senin (10/2).

Pihak BKB pun tidak tinggal diam dengan masalah tersebut.

Salah satu upaya yang rencananya akan dilaksanakan adalah dengan pelapisan kayu di sekujur tangga di Candi Borobudur, dengan begitu potensi aus dapat berkurang.

Lapisan kayu ini akan diterapkan di tangga di sisi barat, timur, selatan hingga utara.

"Jika dana super prioritas dari presiden turun, maka akan digunakan untuk perlindungan tangga-tangga ini. Tahun ini kita coba untuk masukkan anggaran. Kita berharap semua tangga dari sisi barat, timur, selatan maupun utara akan kita beri tangga, kemudian dilapisi kayu.

Lantai yang ke delapan nanti juga akan diberi lapisan dari tangga, baru nanti pengunjung boleh masuk dari keempat sisi itu dan boleh berputar di tingkat kedelapan itu untuk bisa melihat stupa Borobudur di lantai 9 dan 10," kata Tri.

Pihak BKB sendiri telah melakukan pengkajian terkait rencana pelapisan kayu pada tangga di Candi Borobudur ini. Kayu yang dinilai paling sesuai adalah kayu Jati.

Kayu Jati dinilai lebih bagus dibandingkan dengan kayu Karet dan kayu dari pohon lainnya. Kayu Jati juga lebih tahan lama.

"Dari kajian kami, ternyata kayu yang paling cocok itu adalah kayu jati dibandingkan karet dan lain sebagainya. Karena karet itu, kalau sudah mati kan sangat sulit lenturnya dan paling tidak kalau kenyamanan untuk bagi pengunjung kalau kayu ternyata untuk jangka waktu yang lama lebih nyaman dibandingkan karet dan lain sebagainya yang sudah keras," tutur Tri. (Tribunjogja/Rendika Ferri)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved