UPDATE Terkini Wabah Virus Corona : Korban Meninggal Dilaporkan Sudah Mencapai 213 Orang
Jumlah korban meninggal dunia akibat wabah virus corona per hari ini Jumat (31/1/2020) dilaporkan sudah mencapai 213 orang.
Jumlah korban meninggal dunia akibat wabah virus corona per hari ini Jumat (31/1/2020) dilaporkan sudah mencapai 213 orang.

TRIBUNJOGJA.COM - Korban wabah virus Corona yang menyebar di Wuhan China terus bertambah, bahkan melonjak cukup signifikan.
Laporan terkini, hingga Jumat (31/1/2020), jumlah korban yang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona sudah mencapai 213 orang.
Dikutip dari South China Morning Post, Komisi Kesehatan Provinsi Hubei melaporkan ada tambahan 42 kasus kematian, 30 di antaranya terjadi di kota Wuhan.
Sementara total orang yang positif virus corona mencapai 9.356 orang yang tersebar di 17 kota.
• UPDATE Wabah Virus Corona, Alasan WHO Umumkan Status Darurat Dunia
• UPDATE VIRUS CORONA : Coronavirus Lebih Kuat Dibandingkan Wabah SARS
Jumlah orang positif virus corona telah melampui wabah sars yang terjadi pada 2002-2003 silam, di mana saat itu jumlah kematian hampir 800 orang dan 9.692 orang lain positif SARS.
Meski telah melakukan berbagai langkah pencegahan termasuk mengisolasi kota Wuhan, jumlah kematian akibat virus berjenis 2019-nCoV terus meningkat.
Seperti dikutip Theguardian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah corona berstatus gawat darurat dan menjadi perhatian dunia.
Keputusan diambil usai rapat yang digelar di Jenewa, Swiss.

WHO menyatakan, kasus corona merupakan kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat global.
Sebelumnya, WHO juga pernah menetapkan status yang sama saat merebaknya wabah Ebola, Zika, dan H1N1.
Selain di China, virus corona juga terkonfirmasi terjadi di negara lain seperti Jepang, Vietnam, Singapura, Australia, Malaysia, Jepang, Kamboja, Jerman, Amerika Serikat, Prancis, Sri Langka, Korea Selatan, Thailand.
Kemudian, India, Filipina, Finlandia, maupun Uni Emirat Arab.
Darurat Kesehatan Global
Badan Kesehatan Dunia ( WHO) mengumumkan status darurat dunia atas wabah virus corona yang sudah membunuh ratusan orang di China.
Dalam konferensi pers, Sekretaris Jenderal Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, kasus infeksi di luar China jadi pertimbangan status itu diumumkan.
Hingga saat ini, angka penularan virus corona sudah mencapai 98 orang di 18 negara, dengan belum ada korban meninggal yang dilaporkan.
Jumlah itu termasuk delapan kasus penularan dari manusia ke manusia, yang ditemukan di Amerika Serikat (AS), Vietnam, Jepang, dan Jerman.

Sementara di China, patogen dengan kode 2019-nCov itu sudah membunuh 212 orang, dengan kasus infeksi sudah mencapai lebih dari 7.700 orang.
"Alasan utama status darurat dunia ini diumumkan bukan karena apa yang terjadi di dunia. Namun apa yang tengah berlangsung di dunia," ujar Tedros.
Dia menerangkan bahwa virus China itu adalah "wabah tak terduga" yang harus ditangani juga secara "tak terduga" untuk membendungnya.
Dilansir BBC Kamis (30/1/2020), perhatian utama WHO adalah virus tersebut bisa menular hingga ke negara dengan sistem kesehatan lemah.
"Biarkan saya menekankannya. Pengumuman ini bukanlah bentuk ketidakpercayaan terhadap China," kata Tedros seraya memuji upaya Beijing menghentikan penyebarannya.
• Pemerintah China Marah Besar Lambang Bintang di Bendera Diganti Virus Corona oleh Media Denmark
• Wabah Virus Corona, Mahasiswa asal Gunungkidul di China Ini Tak Bisa Pulang
Otoritas Negeri "Panda" dilaporkan melakukan berbagai langkah pencegahan untuk memerangi virus corona yang pertama kali tercatat pada Desember 2019 lalu.
Di antaranya menutup Pasar Seafood Huanan di Wuhan, tempat penjualan hewan liar yang disebut menjadi asal penyebaran virus China.
Selain itu, mereka juga membangun fasilitas medis secara cepat yang bisa digunakan pada pekan ini, dan bisa menampung hingga 1.000 pasien.
"Inilah waktunya untuk fakta, bukan ketakutan. Inilah waktunya bagi ilmu pengetahuan, bukan rumor. Saatnya tiba bagi solidaritas, bukan stigma," tegasnya dikutip Sky News.

Status darurat dunia itu diumumkan WHO merujuk kepada peristiwa kesehatan luar biasa yang mengancam negara-negara karena penularannya.
Sejauh ini, badan kesehatan internasional sudah mendeklarasikan lima kasus darurat. Termasuk Ebola pada 2014 dan 2019, serta virus Zika.
Sejumlah negara seperti AS, Perancis, hingga Jepang sudah mengumumkan evakuasi terhadap warganya dari Wuhan, di mana kota itu kini ditutup demi menghindari infeksi lanjutan.
Wabah virus corona yang bermula di Wuhan, China membuat dunia waspada. Sebelumnya negeri Tirai Bambu tersebut juga pernah diserang wabah SARS pada 2002-2003 silam.
SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrome merupakan sindrom pernapasan akut parah.
Gejala SARS dimulai dari demam, suhu badan mencapai 38 derajat Celsius, batuk-batuk kering, sesak napas, dan pernah kontak dengan penderita dari negara yang ada kasus SARS. (*/tribunnews/kompas.com)