Drama Korea
Kisah Drakor ‘Crash Landing on You’, Ternyata Diminati Penonton Korea Selatan dan Utara
Seorang pewaris perusahaan kaya raya secara tidak sengaja jatuh di Korea Utara saat paralayang. Ia diselamatkan oleh seorang perwira militer Korea
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
Kisah Drakor ‘Crash Landing on You’, Ternyata Diminati Penonton Korea Selatan dan Utara
TRIBUNJOGJA.COM - Seorang pewaris perusahaan kaya raya secara tidak sengaja jatuh di Korea Utara saat paralayang.
Ia diselamatkan oleh seorang perwira militer Korea Utara yang akhirnya melindunginya dan mempertaruhkan nyawanya untuk mengirimnya kembali ke Seoul, Korea Selatan.
Terlepas dari perbedaan aksen, gaya hidup, budaya, pendidikan dan ideologi, mereka pun jatuh cinta.
Cerita ini hanya ada di drama Korea ‘Crash Landing on You’ dari tvN yang baru-baru ini menjadi hit.
Drama yang dibintangi oleh Son Ye Jin dan Hyun Bin ditayangkan perdana sejak 14 Desember lalu. ‘Crash Landing on You’ juga menjadi pembicaraan yang hangat sebab ceritanya menggambarkan bagaimana kehidupan di negara tertutup seperti Korea Utara.

Kehidupan di Utara banyak menjadi sumber inspirasi bagi pelaku industri kreatif di Selatan.
Seringkali, seperti dalam ‘Crash Landing on You’, mereka menggambarkan Korea Utara sebagai negara tertutup dan tidak peduli dengan perubahan teknologi.
Perbedaan ini mencerminkan bagaimana orang Korea Selatan melihat tetangga utara mereka.
Bagaimanapun, kedua Korea telah terpisah sekitar tujuh dekade. Tak heran, mereka memiliki perbedaan yang cukup prinsipal.
Dilansir dari media Korea, menurut seorang kritikus budaya, Jung Duk Hyun, konten yang berhubungan dengan Korea Utara telah populer sebab banyak orang yang ingin mengetahui kehidupan masyarakat Korea Utara.
“Itu membangkitkan campuran emosi. Ada rasa ingin tahu tentang sesuatu yang kurang dikenal serta ketakutan akan perang. Ada juga kerinduan untuk reunifikasi. Ini adalah topik yang beresonansi dengan banyak orang di Korea Selatan,” ujar Jung Duk Hyun.
Adapun beberapa film maupun drama sebelumnya yang juga menggambarkan rezim komunis termasuk film ‘Shiri’ (1999), ‘Joint Security Area’ (2000), ‘Love Impossible’ (2003) dan ‘Confidential Assignment’ (2017), serta drama TV ‘The King 2 Hearts’ (2012).
Sementara, ‘Crash Landing on You’ sebagian besar diproduksi di Korea Selatan dengan sebagian karakter mereka adalah orang Korea Utara.

Drakor yang memiliki 16 episode ini, bercerita orang-orang di Korea Utara diam-diam menonton serial drama Korea Selatan.
Kemudian para perempuan diam-diam berbelanja kosmetik dan pakaian Korea Selatan di ‘jangmadang’ atau Pasar Korea Utara.
Tak hanya itu, orang-orang Pyongyang juga mempunyai kesamaan seperti Korea Selatan yaitu menikmati ayam dan bir di lounge langit yang menghadap ke Sungai Taedong dan para pemuda dari keluarga kelas atas belajar di luar negeri.
• 6 Drama Korea (Drakor) Komedi yang Membuat Suntuk Anda Hilang Seketika
• 5 Drama Korea (Drakor) Terpopuler yang Mengangkat Kisah Zaman Dulu, Salah Satunya Dae Jang Geum
Di sisi lain, para pejabat militer Korea Utara mengonsumsi kopi terkenal dan menggunakan cangkir yang juga digunakan di Korea Selatan.
"Saya pikir upaya itu sendiri sangat orisinal," kata Jung.
Ia menambahkan komedi romantis di Korea Utara adalah sesuatu yang tidak penah terjadi seperti yang ada di drama.
Namun, ini semua tergantung penontonnya, seberapa banyak orang berpikir itu tidak realistis.
Kim Jae Hee, seorang pekerja kantoran berusia 32 tahun di Seoul, mengatakan bahwa kisah hidup orang-orang Korea Utara adalah bagian dari hal yang seru di seri ini.
"Pada awalnya, (kisah tentang Korea Utara) terasa sangat asing dan tidak nyata bagi saya," katanya.
"Tapi alur ceritanya dan dialognya menyenangkan dan juga menarik untuk melihat seperti apa kehidupan di Korea Utara,” tambahnya.

Episode terbaru ‘Crash Landing on You’ yang ditayangkan hari Minggu, mengumpulkan tingkat pemirsa nasional sebesar 14,6 persen.
Ini merupakan capaian luar biasa untuk sebuah drama tv kabel. Hal ini menandakan ketertarikan para penonton yang dapat menikmati alur cerita cukup memikat dan chemistry yang cukup besar.
Seiring dengan popularitas dan kontroversi berkembang mengenai penggambaran Korea Utara sebagai tempat yang damai dan layak huni dengan karakter yang menyenangkan dan lucu.
Beberapa mengatakan acara itu memilih untuk mengabaikan aspek-aspek utama masyarakat Korea Utara seperti kemiskinan dan pelanggaran hak asasi manusia.
Hal ini sama saja dengan mengidealkan negara komunis pada saat rezim totaliterinya dipimpin oleh pemimpin generasi ketiga Kim Jong Un.
Bagi mereka, film Korea yang baru-baru ini dirilis ‘Ashfall’ yang menggambarkan persahabatan antara kedua Korea untuk mencegah ledakan gunung berapi, tampaknya memiliki masalah yang sama.
Dalam film bencana, spesialis pembuangan bahan peledak Korea Selatan Jo In Chang (Ha Jung Woo) melanjutkan misi ke Korea Utara dengan bantuan mata-mata Korea Utara Ri Jun Pyung (Lee Byung Hun) untuk menghentikan letusan yang segera akan terjadi.

Gunung Baekdu merupakan puncak tertinggi di Semenanjung Korea. Film ini telah menarik lebih dari 8 juta sinemagoer sejak debutnya 19 Desember, dan sedang dalam perjalanan menuju 10 juta penontin.
Mengenai kritik semacam itu, direktur ‘Crash Landing on You’ meminta lisensi puitis pada karya kreatif.
“Subyek tentang Korea Utara mungkin tidak nyaman bagi sebagian orang. Tetapi dalam drama, Korea Utara menggambarkan suatu hubungan yang terpisah,” kata sutradara Lee Jung Hyo pada konferensi pers bulan lalu.
Dia mengatakan drakor itu ditulis oleh penulis Park Ji Eun yang pernah menulis ‘My Love From the Star’.
Ia berusaha untuk serealistis mungkin, meminta bantuan dari penulis Kwak Mun An, yang merupakan pembelot Korea Utara, dan Baek Gyeong Yoon, seorang ahli bahasa Korea Utara.
"Kehidupan sehari-hari di Korea Utara banyak muncul dalam drama dan saya harap para penonton akan menikmatinya sebagai sesuatu yang menambah hiburan, bersama dengan romansa,” tambahnya.
• Daftar 7 Drama Korea Alias Drakor Romantis Terbaru di 2020, Lebih Mengiris-iris dari Hotel Del Luna
Pertunjukan Korea Selatan yang menggambarkan Korea Utara sangat menarik bagi para pembelot Korea Utara.
Seorang pemberontak yang diwawancarai oleh The Korea Herald sangat memuji ‘Crash Landing on You’ dan mengatakan itu mengingatkannya pada hari-harinya di Korea Utara.

"Saya menonton banyak drama dan film yang berhubungan dengan Korea Utara, tetapi 'Crash Landing on You' jelas menonjol karena penggambarannya yang realistis, terutama kehidupan di desa," katanya tanpa menyebut nama.
Ia menambahkan secara khusus, penggambaran pertunjukan ‘jangmadang’, interaksi penduduk desa Korea Utara dan eksterior rumah-rumah Korea Utara tampak sangat nyata.
Thae Yong Ho, mantan wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris yang membelot ke Korea Selatan pada tahun 2016, berpikir ‘Crash Landing on You’ akan sangat populer ketika diselundupkan ke Korea Utara.
"Saat ini, dibutuhkan sekitar enam bulan paling cepat dan paling lambat satu tahun untuk drama dan film Korea Selatan yang diselundupkan ke Pyongyang," tulisnya dalam sebuah opini di koran Chosun Ilbo.
“Saya berharap akan ada lebih banyak kisah cinta antara Korea Selatan dan Korea Utara sehingga hubungan antar-Korea dapat diselesaikan dengan mudah, seperti cinta Ri Jung Hyuk (pemeran utama pria yang diperankan Hyun) dan Yoon Se Ri (pemeran utama wanita dimainkan oleh Son Ye Ji )," tandasnya.
Pembelot yang tidak disebutkan namanya itu juga menyambut pendekatan kepentingan manusia ke Korea Utara, karena hubungan tingkat tinggi menemui jalan buntu.
"Saya pikir ini pasti akan membantu banyak orang untuk lebih sadar akan kehidupan orang-orang di Korea Utara," katanya.

“Terlepas dari semua yang terjadi di Korea Utara, warga di sana juga manusia. Saya berharap ini akan membantu warga Korea Selatan untuk memiliki kesempatan untuk memahami budaya dan gaya hidup yang berbeda dan meningkatkan pemahaman mereka secara keseluruhan tentang negara tersebut,” terangnya.
Sementara, ‘Ashfall’ mulai direncanakan pada tahun 2014 sementara produksi ‘Crash Landing on You’ diselesaikan pada tahun 2018.
Tahun itu memperlihatkan prospek hubungan antar Korea tampak cerah. Sebab, KTT antar-Korea pertama dalam 11 tahun terjadi pada tahun tersebut.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump membuat sejarah di Singapura dengan mengadakan pertemuan pertama kali.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )