Liga Indonesia
Kriteria Pemain PSIM Jogja yang Dicari Seto Nurdiyantoro : Mau Berjuang, Bukan Semata karena Materi
Pelatih anyar PSIM Jogja, Seto Nurdiyantoro tak memungkiri hanya memiliki waktu persiapan sedikit untuk membentuk tim menyongsong persaingan di kompet
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM - Pelatih anyar PSIM Jogja, Seto Nurdiyantoro tak memungkiri hanya memiliki waktu persiapan sedikit untuk membentuk tim menyongsong persaingan di kompetisi Liga 2 2020.
Jika kompetisi bergulir sesuai prediksi yakni 13 Maret 2020, maka pelatih asal Kalasan tersebut hanya memiliki waktu sekira enam pekan untuk mempersiapkan tim. Diakuinya, waktu tersebut terbilang cukup mepet.
"Waktu kita sebenarnya mepet, kalau kick off tanggal 13 Maret 2020, itung-itungannya sekitar enam minggu kan gitu. Yang pasti saya kemarin bicara dengan Pak Bambang (CEO PT PSIM Jaya) dan Pak Haryadi (Pembina PSIM), secepatnya staff pelatih komplet, kita jadwalkan mulai latihan, pastinya seperti itu," kata Seto.
• Bentuk Tim PSIM Jogja, Seto Nurdiyantoro Pilih Pemain yang Mau Bekerja Keras Daripada Pemain Bintang
"Dengan persiapan yang sedikit terlambat, rekruitment pemain sedikit agak terhambat. Walaupun kita sudah ada gambaran tapi mudah-mudahan apa yang kita rekrut ini benar karena menjadi keinginan kita, bukan hanya pilihan saya saja," tambahnya.
Lebih lanjut, Seto mengatakan jika manajemen PSIM memberinya kebebasan untuk menentukan pemain. Namun, ia memastikan jika skuat PSIM musim ini tak semewah musim lalu.
Pasalnya, Seto menginginkan pemain yang cerdas dan mau bekerja keras, bukan semata berlabel bintang.
• Ini Langkah Seto Nurdiyantoro Membentuk Tim Setelah Resmi Jadi Pelatih PSIM Yogyakarta
"Pak BS (Bambang Susanto-red) menyerahkan ke saya. Tapi mungkin tidak segempar tahun lalu, tidak semewah tahun lalu," kata Seto.
"Saya ingin pemain yang cerdas. Pemain yang di lingkungan temannya disukai, cara bermainnya disukai. Juga pemain pekerja keras, jadi sebenarnya hanya itu. Berjuang untuk tim, bukan semata karena materi," jelasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)