Inilah Wilayah di Yogya yang Bakal Jadi Pintu Masuk Keluar Tol Yogyakarta-Solo
Jalan Tol Yogyakarta-Solo akan membentang seluas sepanjang 22,36 Km dari Desa Tamanmartani di Kecamatan Kalasan, ke Desa Tirtoadi di Kecamatan Mlati,
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Kepala Desa Tirtoadi Sabari mengungkapkan ada dua dusun di wilayahnya yang akan hilang lantaran mega proyek skala nasional tersebut.
"Paling banyak terdampak di dusun Janturan dan Sanggrahan," kata Sabari ditemui usai sosialisasi di Balai Desa Tirtoadi, Rabu (29/01/2020) siang.
Menurutnya, kurang lebih ada 300-an lahan warga yang akan terdampak jalur tol Yogya-Solo. Lahan tersebut termasuk bangunan yang dimiliki oleh warga.
Salah satu warga yang lahan beserta rumahnya habis adalah Ponirah (52), warga Simping, Janturan. Lahan tempat tinggalnya seluas sekitar 120 meter persegi tinggal menunggu waktu untuk lenyap.
"Bukan hanya saya, hampir semua warga Simping bakal kehilangan lahan. Kalau tidak salah hanya ada sisa 4 rumah dekat makam," kata Ponirah.
Ibu dua anak tersebut secara pribadi mengaku keberatan. Namun ia saat ini berfokus pada bagaimana kelanjutan serta solusi pasca tergusurnya ia dari lahannya tersebut.
Saat ini, Ponirah masih bingung harus pindah ke mana setelah rumah miliknya berubah menjadi jalan tol. Ia juga belum tahu skema penggantian uang atas lahannya tersebut.
"Ya ibaratnya saat ini susah-susah senang. Susahnya karena ndak gampang cari lokasi rumah baru," tuturnya.
Menurut Ponirah, pada hari kedua ini warga mendapatkan informasi mengenai syarat-syarat penggantian uang lahan serta prosedurnya.
Terkait rumah yang ditempatinya saat ini, Ponirah menyebut rumah tersebut milik mertuanya. Ia sendiri menempati rumah tersebut bersama suami dan dua orang anaknya.
"Saya sendiri tinggal di situ sejak lahir," ungkap Ponirah.
Harga Tanah
Rumah pribadi Kepala Desa Tirtoadi Sabari bahkan turut terdampak proyek jalur tol Yogya-Solo.
"Rumah saya padahal baru selesai dibangun. Luasnya sekitar 500 meter," ungkap Sabari di Balai Desa Tirtoadi, Rabu (29/01/2020).
Sabari juga mengungkapkan bahwa sejak desanya dipastikan menjadi salah satu wilayah yang terdampak proyek tol, harga tanah di sekitarnya langsung merangkak naik.