VIRAL, Video Detik-detik Pawang Ular Dipatuk King Kobra Berkali-kali, Sang Pawang pun Akhirnya Tewas

Video atraksi Norjani bermain dengan ular king kobra hingga digigit pun menjadi viral di media sosial.

Editor: Muhammad Fatoni
Facebook
Viral pawang ular tewas digigit kobra 

TRIBUNJOGJA.COM - Tragis! nasib yang dialami Norjani, seorang pawang ular di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Ia akhirnya harus tewas digigit ular king kobra saat sedang melakukan atraksi, pada Sabtu (25/1/2020).

Video atraksi Norjani bermain dengan ular king kobra hingga digigit pun menjadi viral di media sosial.

Namun, bagaimana nasib ular tersebut kini?

Kapolsek Toho Iptu Dede Hasanuddin mengatakan, pascamenggigit dan menewaskan Norjani, ular king kobra sepanjang 5 meter itu dibunuh oleh keluarga korban.

"(Ularnya) sudah dibunuh sama keluarganya," kata Dede saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020) siang.

Dede menerangkan, berdasarkan keterangan keluarga, ular itu ditemukan Norjani seminggu yang lalu.

"Korban itu biasa pelihara binatang, termasuk ular kobra," ujar Dede.

Selain itu, di Desa Pak Utan, Norjani dikenal pula sebagai dukun kampung atau biasa mengobati warga-warga sakit dengan teknik tradisional.

"Ya memang pandai mengobati orang dengan teknik tradisional atau dikenal sebagai dukun kampung," ungkap Dede.

Kronologi

Saat meliuk-liukkan ular yang melilit tubuhnya, Norjani dua kali digigit king kobra. Gigitan pertama di tangan sebelah kanan, gigitan kedua di bagian kening.

Peristiwa itu bermula pada Sabtu, sekitar pukul 16.00 WIB saat Norjani melakukan atraksi di dekat rumahnya.

Sejumlah warga menyaksikan atraksi berbahaya itu. Namun, saat memegang kobra, tampak binatang berbisa itu meliuk-liuk hingga berkali-kali menggigit Norjani.

Gigitan Maut Ular Kobra, Tewaskan Pawang Ular di Kalbar

Kronologi Panji Petualang Digigit King Kobra Peliharaannya Garaga, Begini Kondisinya

Usai terkena dua kali gigitan, Norjani masih tampak biasa saja. Bahkan, saat hendak diobati, dia tampak menolak.

Namun, sekitar pukul 18.30 WIB, Norjani mulai mengalami demam dan dilarikan ke Klinik Susteran di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Usai mengalami demam dan dibawa ke klinik tersebut, Norjani sempat mendapat perawatan medis. Namun, nyawanya tak tertolong.

"Korban kemudian meninggal dunia dan dimakamkan hari ini," ujar Kapolsek Toho Iptu Dede Hasanuddin, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Habitat

Ular kobra mudah ditemukan daerah tropis, Afrika Selatan, kemudian ke pulau-pulau di Asia.

Di Indonesia, ular kobra banyak ditemukan di tengah hunian warga saat ini.

Di Indonesia, ular kobra cenderung berwarna hitam atau coklat tua.

Di bagian kepala cenderung berwarna lebih terang, sisik bawah tubuh berwarna keabuan. Untuk dada dan leher berwarna kuning cerah dengan pola belang hitam tidak teratur.

Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria paruh baya sedang bermain dengan ular kobra.
Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria paruh baya sedang bermain dengan ular kobra. (Tangkapan layar Instagram)

Racun Ular korba mempunyai racun berjenis haemotoxcin dan neurotoxcin. Racun ini bisa melumpuhkan saraf-saraf dan otot-otot korban dalam waktu hanya beberapa menit saja. Ini juga bisa mempengaruhi pernapasan.

Obat antivenin harus diberikan segera setelah gigitan. Karena ribuan kematian terjadi setiap tahunnya di Asia Selatan dan Tenggara.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), gigitan ular yang lebih besar bisa berakibat fatal tergantung pada jumlah racun.

Orang yang digigit kobra usahakan tidak banyak bergerak. Ini agar peredaran darah tidak bertambah cepat. Jika mungkin membaluk dibagian tubuh antara luka dengan jantung, ini untuk memperlambat tapi tidak menghentikan alirah darah jatung.

Segera membawa ke rumah sakit untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. (*/kompas.com)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Pawang Ular di Kalbar Tewas Digigit King Kobra Saat Atraksi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved