Wabah Virus Corona
Pasien Terjangkit Virus Corona Disebut Bisa Sembuh Tanpa Obat Khusus Jika . . .
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf mengatakan, infeksi akibat virus corona bisa disembuhkan tanpa pengobatan k
Pasien Terjangkit Virus Corona Disebut Bisa Sembuh Tanpa Obat Khusus Jika . . .
TRIBUNJOGJA.COM - Virus corona (2019-nCoV) yang tengah mewabah belum pernah terdeteksi oleh manusia.
World Health Organization (WHO) pun menyatakan virus ini sebagai pneumonia of unknown etiology di Wuhan, China.
Hingga hari ini dilaporkan korban tewas akibat virus corona di China mencapai 80 orang. Sementara penyebaran virus sudah sampai ke 12 negara.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf mengatakan, infeksi akibat virus corona bisa disembuhkan tanpa pengobatan khusus.
Dia mengatakan infeksi corona bisa saja sembuh jika seseorang yang terinfeksi memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
"Jenis ini jenis penyakit yang bisa sembuh sendiri, kalau daya taha tubuh kita kuat maka kita bisa menangani virus itu bahkan tanpa obat," kata dia saat ditemui Kompas.com di Gedung KKP Bandara Soekarno-Hatta, Senin (27/1/2020).
Untuk itu, Anas meminta masyarakat tidak panik terhadap wabah penyakit yang belakangan ini muncul dari China itu.
Anas mengatakan, masyarakat hanya perlu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh untuk mengantisipasi penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi corona.
"Kita berikan edukasi ke masyarakat untuk pakai masker, agar petugas juga diberikan edukasi (ke masyarakat) diharapkan cuci tangan pakai sabun, dan juga jaga kebersihan jaga juga daya tahan tubuh," kata dia.

Adapun sebelumnya, virus corona pertama kali diidentifikasi berasal dari kota Wuhan, China.
Virus ini juga telah merebak ke 12 negara di berbagai benua.
Maskapai Indonesia untuk sementara waktu tidak akan terbang ke Wuhan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Hal itu merupakan tindak lanjut NOTA G0108/20 yang diterbitkan International Notam Office Beijing. NOTA G0108/20 menjelaskan, Bandar Udara Internasional Wuhan Tianhe tidak dapat digunakan sebagai bandara alternate, kecuali untuk penerbangan darurat mulai Kamis (23/1/2020) pukul 18.00 WIB sampai Minggu (2/2/2020) pukul 22.59 WIB.
• Antisipasi Virus Corona, Ini 15 Makanan yang Bisa Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Oleh karena itu penerbangan dari Indonesia menuju Kota Wuhan akan dialihkan ke kota lain di China.
Saat ini, ada dua maskapai nasional dengan rute penerbangan ke Kota Wuhan, yakni Sriwijaya Air dan Lion Air.
Penularan
Dokter Spesialis Paru RS Awal Bros Bekasi Timur, dr Annisa Sutera Insani, SpP menyebutkan bahwa virus corona ditransmisikan secara zoonotic atau antara hewan ke manusia.
Di Wuhan, sebagian besar pasien pneumonia of unknown etiology memiliki kesamaan pernah bepergian ke pasar hewan laut.
Infeksi ini mungkin dapat terjadi karena faktor higienitas.
Annisa menyatakan bahwa gejala yang timbul dari virus tersebut adalah demam, lemas, batuk, dan sesak atau kesulitan bernapas.
Beberapa kondisi ditemukan lebih berat.
Orang dengan lanjut usia atau sedang memiliki penyakit penyerta lainnya memiliki risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi.
“Adapun dampak terburuk yang dapat terjadi adalah infeksi berat (sepsis), kondisi shock, gagal pernapasan, dan meninggal dunia,” tutur Annisa seperti dikutip dari rilis kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Oleh karena itu, lanjut Annisa, kita perlu mengetahui beberapa indikasi yang dapat menyatakan kita sebagai suspek (terduga) virus corona.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Pasien dengan gejala yang telah disebutkan sebelumnya namun dalam kondisi yang berat dan membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tanpa etiologi (bakteri atau virus) yang jelas.
Pasien minimal memenuhi satu dari kriteria sebagai berikut:
- Riwayat perjalanan ke Wuhan, China, selama 14 hari terakhir
- Pasien merupakan petugas kesehatan yang merawat pasien infeksi akut respirasi yang berat
2. Pasien dengan kondisi gejala yang disebutkan sebelumnya dan minimal memiliki satu kriteria sebagai berikut:
- Kontak erat dengan pasien probable case nCoV selama 14 hari terakhir
- Berkunjung ke pasar hewan hidup di Wuhan, China
- Pengunjung atau petugas kesehata di rumah sakit yang menangani kasus nCoV tersebut.
Tindakan medis yang dapat dilakukan jika seseorang mengalami gejala-gejala terjangkit virus corona terbaru adalah dengan melakukan foto toraks.
Jika hasil foto toraks sesuai gambaran pneumonia dan ada kriteria suspek, maka sebaiknya dilakukan uji diagnostik yang dapat dilakukan melalui swab tenggorokan atau pemeriksaan dahak.
“Jadi, sebaiknya pasien yang memiliki gejala virus corona ini dirujuk ke rumah sakit rujukan. Jika tidak bisa dirujuk, segera kunjungi rumah sakit lainnya dan sebaiknya pasien harus dirawat di ruang isolasi dan lakukan foto toraks berkala, terapi simptomatik, terapi cairan, ventilator mekanik (bila terjadi gagal pernapasan). Dan jika gejala disertai infeksi bakteri, maka pasien dapat diberikan antibiotik,” papar Annisa.
• 5 Juta Orang Tinggalkan Wuhan Sebelum Kota Itu Dikunci Akibat Wabah Virus Corona
• Korban Tewas Akibat Virus Corona Bertambah, PM China ke Wuhan, Dirjen WHO Terbang ke Beijing
Ia mengatakan belum ada vaksin yang spesifik untuk virus nCoV atau virus corona jenis terbaru tersebut.
Maka dari itu, hal yang bisa dilakukan adalah:
1. Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan mata serta setelah memegang instalasi publik.
2. Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik.
Cuci dengan air dan kerangkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, gunakan alkohol 70-80 persen handrub.
3. Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk.
Ketika memiliki gejala saluran pernapasan, gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan. (Kompas.com)