Pantauan Harga Cabai di DIY
Harga Cabai di Kulon Progo Melambung Tinggi, Dinas Pertanian Ajak Petani Ganti Pola Tanam
Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan pun berupaya menggandeng masyarakat untuk merubah pola tanam yang ada.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribunjgoja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Harga cabai di Pasar tradisional Kulon Progo, makin hari kian merangkak naik.
Bahkan sebelumnya, harga cabai rawit merah yang dijual pedagang mampu menembus harga Rp 80 ribu per kilogram.
Berkaitan dengan hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Aris Nugraha, Senin (27/1/2020) menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga cabai di Kulon Progo.
• Harga Cabai Makin Pedas di Pasar Demangan Kota Yogya
"Lonjakan harga ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan cabai dari luar Kulon Progo. Selain itu, hasil panen cabai dari wilayah Kulon Progo, sebagian besar dikirimkan ke pasar induk Jakarta," paparnya.
"Namun, sebenarnya fenomena ini cukup menguntungkan bagi petani di Kulon Progo," imbuhnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan pun berupaya menggandeng masyarakat untuk merubah pola tanam yang ada.
"Jadi kita sudah membahas dan mendiskusikan dengan kelompok petani cabai , khususnya petani lahan pantai untuk membuat sebuah pola tanam baru," katanya.
• Disperindag Sleman Sebut Turunnya Hasil Panen Sebabkan Cabai Mahal
Pola tanam ini dinamai dengan pola tanam cabai-melon-semangka.
"Jadi harapannya dengan pola tanam tersebut bisa mengontrol hasil produksi agar tidak terjadi overload maupun kekurangan," jelasnya.
Dengan hasil panen dan pasokan cabai yang lebih stabil, Aris yakin bahwa harga cabai dipasaran akan lebih stabil.
"Ya Walaupun nantinya sebagian besar produksi tetap dikirimkan ke pasar induk Jakarta, pasti harga di pasaran tetap terjaga," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)