CORONA Virus UPDATE, Dokter Perangi Virus Corona Wuhan Menggunakan Obat HIV
Obat CORONA Virus Komisi Kesehatan Kota Beijing merekomendasikan dua tablet kombinasi lopinavir dan ritonavir
CORONA Virus UPDATE, Dokter Perangi Virus Corona Wuhan Menggunakan Obat HIV

China mengeluarkan larangan penuh perdagangan satwa liar disaat virus mematikan berpindah dari hewan ke manusia. Otoritas kesehatan setempat telah menghubungkan hewan-hewan liar yang dijual di pasar makanan laut di pusat kota Wuhan dengan virus corona baru. Update terbaru kini sudah ada 80 orang meninggal dan menginfeksi lebih dari 2.400 lainnya di Cina dan menyebar ke seluruh dunia, dikutip Tribunjogja.com dari South China Morning Post.
Larangan ini segera diberlakukan dan akan berlanjut hingga akhir “epidemi nasional”.
Sebelum pasar ditutup hewan-hewan mulai dari ular, kucing hingga luwak tersedia di pasar kota Wuhan di Cina yang merupakan titik nol virus baru berkembang.
Virus itu mampu 'membunuh' orang dengan gejala mirip pneumonia dan menginfeksi semakin banyak orang di seluruh dunia.
Menurut laporan resmi, jauh hari yang lalu, Corona Virus yang sebelumnya tidak diketahui awalnya telah menewaskan 17 orang dan menginfeksi 541 lainnya.
Sebagian besar yang terinfeksi ada di provinsi Hubei tempat Wuhan berada.
Data juga menyebutkan, awalnya banyak dari mereka yang bekerja atau tinggal di dekat Pasar yang menurut para ahli adalah sumber dari wabah, hingga pasar akhirnya ditutup pada akhir Desember.
Namun pada kasus Corono Virus terbaru ini, ada kasus temuan dimana warga asing asal Amerika yang tak pernah bersentuhan langsung dengan produk pasar Wuhan terjangkit.
Oleh sebab itulah, Corona Virus dianggap sudah menular manusia ke manusia.
Beberapa waktu lalu, satu kios yang berada di sisi timur pasar menarik perhatian orang secara online.
Menurut menu yang diposting oleh stallholder di Dazhong Dianping yaitu aplikasi ulasan dan penilaian paling populer di Cina.
Disana tersedia sekitar 100 varietas hewan dan unggas hidup mulai dari rubah hingga serigala dan musang.
Kenapa hewan-hewan liar itu jadi Utama?

Penelitian kasus itu bermula dari hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia saat kasus SARS 2002-2003.
Musang dianggap oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai perantara yang membawa virus dari kelelawar yang kemudian berpindah ke manusia saat kasus sindrom pernapasan akut (Sars) pada 2002- 03.
Penduduk setempat memang mengkonfirmasi bahwa kepiting, udang dalah barang utama yang dijual di pasar seluas 50.000 meter persegi (12,35 acre), tetapi di sudut lain, binatang liar juga ditawarkan.
Seorang wanita yang tinggal di dekat bermarga Ai, 59, mengatakan dia melihat beberapa pemilik kios menjual hewan hidup di pasar.
"Ada kura-kura, ular, tikus, landak, dan burung," katanya. Dia menambahkan ada kios di bagian barat pasar menjual hewan hidup.
Informasi dari pihak Administrasi Wuhan untuk Industri dan Perdagangan pada bulan September juga menunjukkan bahwa hewan hidup dijual di pasar.
Dalam pemberitahuan tersebut, dikatakan bahwa pejabat pemerintah setempat memeriksa delapan kios yang menjual hewan hidup, termasuk katak, ular, dan landak, dan memeriksa lisensi bisnis satwa liar yang mereka jual
Pembiakan satwa liar untuk tujuan komersial diperbolehkan di Tiongkok tetapi perusahaan harus mendapatkan lisensi dari otoritas provinsi, menurut hukum perlindungan satwa liar nasional.
Dilawan Menggunakan Obat HIV

Pemerintahan kota Beijing, China mengumumkan pada hari Minggu (26/1/2020) bahwa rumah sakit di kota tersebut menggunakan obat HIV untuk melawan virus corona Wuhan yang sedang mewabah.
Dilansir Kompas.com, dari South China Morning Post, Minggu (26/1/2020); Komisi Kesehatan Kota Beijing merekomendasikan dua tablet kombinasi lopinavir dan ritonavir yang dijual dengan merek Kaletra oleh AbbVie, Inc. dua kali sehari bagi pasien yang terinfeksi.
Pasien juga diberi satu dosis alpha-interpheron melalui nebulisasi dua kali sehari.
Dua obat HIV tersebut, yakni Lopinavir dan Ritonavir, merupakan obat antiretroviral yang digunakan dalam bentuk kombinasi untuk memblokir kemampuan virus HIV dalam mengikat pada sel-sel sehat dan bereproduksi.
Penggunaan obat HIV untuk melawan virus corona Wuhan telah dilaksanakan di Beijing Ditan Hospital, Beijing Youan Hospital, dan No 5 Medical Center of PLA General Hospital sebagai upaya untuk mengontrol penyebaran penyakit.
Langkah ini memang menunjukkan potensi yang menjanjikan, seperti diungkapkan dalam studi baru yang dipublikasikan lewat jurnal The Lancet pada hari Rabu (24/1/2020).
Studi terhadap 41 kasus virus corona Wuhan di China itu menemukan bahwa penggunaan obat HIV seperti yang digunakan untuk melawan SARS, virus corona lain yang sempat menjadi wabah pada 2002-2003, menunjukkan "keuntungan klinis substansial".
Namun, para penulis studi yang merupakan pakar dari berbagai institusi medis China juga menegaskan bahwa hingga saat ini, metode tersebut belum terbukti efektif.
"Tidak ada perawatan antiviral untuk infeksi virus corona yang telah terbukti efektif," tulis mereka.
"Dalam sebuah studi kontrol bersejarah, kombinasi lopinavir dan ritonavir di antara pasien SARS-CoV diasosiasikan dengan keuntungan klinis substansial (lebih sedikit hasil klinis yang tidak diinginkan)," imbuh mereka.
Sementara itu, pada hari Sabtu (25/1/2020), Zhong Nanshan yang memimpin tim pakar bentukan pemerintah Beijing untuk mengontrol wabah virus corona Wuhan mengungkapkan kepada Guangzhou Daily bahwa obat untuk menangani virus corona Wuhan sudah ada dan aman untuk digunakan.
Akan tetapi, efektifitas obat ini untuk melawan virus corona masih perlu diobservasi lebih lanjut.
Zhong pun tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai obat tersebut dan lebih menegaskan pentingnya deteksi dini dan karantina sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona Wuhan.
Dia mengatakan, jika pasien yang terinfeksi dikarantina sejak dini, maka jumlah pasien pada tahap lebih lanjut akan berkurang drastis.