CORONA Virus UPDATE, Dokter Perangi Virus Corona Wuhan Menggunakan Obat HIV
Obat CORONA Virus Komisi Kesehatan Kota Beijing merekomendasikan dua tablet kombinasi lopinavir dan ritonavir
Musang dianggap oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai perantara yang membawa virus dari kelelawar yang kemudian berpindah ke manusia saat kasus sindrom pernapasan akut (Sars) pada 2002- 03.
Penduduk setempat memang mengkonfirmasi bahwa kepiting, udang dalah barang utama yang dijual di pasar seluas 50.000 meter persegi (12,35 acre), tetapi di sudut lain, binatang liar juga ditawarkan.
Seorang wanita yang tinggal di dekat bermarga Ai, 59, mengatakan dia melihat beberapa pemilik kios menjual hewan hidup di pasar.
"Ada kura-kura, ular, tikus, landak, dan burung," katanya. Dia menambahkan ada kios di bagian barat pasar menjual hewan hidup.
Informasi dari pihak Administrasi Wuhan untuk Industri dan Perdagangan pada bulan September juga menunjukkan bahwa hewan hidup dijual di pasar.
Dalam pemberitahuan tersebut, dikatakan bahwa pejabat pemerintah setempat memeriksa delapan kios yang menjual hewan hidup, termasuk katak, ular, dan landak, dan memeriksa lisensi bisnis satwa liar yang mereka jual
Pembiakan satwa liar untuk tujuan komersial diperbolehkan di Tiongkok tetapi perusahaan harus mendapatkan lisensi dari otoritas provinsi, menurut hukum perlindungan satwa liar nasional.
Dilawan Menggunakan Obat HIV

Pemerintahan kota Beijing, China mengumumkan pada hari Minggu (26/1/2020) bahwa rumah sakit di kota tersebut menggunakan obat HIV untuk melawan virus corona Wuhan yang sedang mewabah.
Dilansir Kompas.com, dari South China Morning Post, Minggu (26/1/2020); Komisi Kesehatan Kota Beijing merekomendasikan dua tablet kombinasi lopinavir dan ritonavir yang dijual dengan merek Kaletra oleh AbbVie, Inc. dua kali sehari bagi pasien yang terinfeksi.
Pasien juga diberi satu dosis alpha-interpheron melalui nebulisasi dua kali sehari.
Dua obat HIV tersebut, yakni Lopinavir dan Ritonavir, merupakan obat antiretroviral yang digunakan dalam bentuk kombinasi untuk memblokir kemampuan virus HIV dalam mengikat pada sel-sel sehat dan bereproduksi.
Penggunaan obat HIV untuk melawan virus corona Wuhan telah dilaksanakan di Beijing Ditan Hospital, Beijing Youan Hospital, dan No 5 Medical Center of PLA General Hospital sebagai upaya untuk mengontrol penyebaran penyakit.
Langkah ini memang menunjukkan potensi yang menjanjikan, seperti diungkapkan dalam studi baru yang dipublikasikan lewat jurnal The Lancet pada hari Rabu (24/1/2020).
Studi terhadap 41 kasus virus corona Wuhan di China itu menemukan bahwa penggunaan obat HIV seperti yang digunakan untuk melawan SARS, virus corona lain yang sempat menjadi wabah pada 2002-2003, menunjukkan "keuntungan klinis substansial".