Wabah Virus Corona
CEK Update Peta Penyebaran Virus Corona Secara Real Time Lewat LINK Berikut Ini
Portal pantauan penyebaran virus corona dikembangkan oleh Departemen Teknik Sipil Universitas John Hopkins, Baltimore, Maryland Amerika Serikat
CEK Update Peta Penyebaran Virus Corona Secara Real Time Lewat LINK Berikut Ini
TRIBUNJOGJA.COM - Penyebaran virus corona yang awalnya berasal dari Wuhan, China, kini menjadi ancaman serius.
Hingga Minggu (26/1/2020) diaporkan 13 negara mengonfirmasi keberadaan virus corona.
Sementara di China sendiri saat ini korban virus corona sudah mencapai 56 orang tewas dan 2.000 an orang lainnya terjangkit virus mematikan tersebut.
Virus tersebut pertama kali terdeteksi pada 31 Desember 2019 lalu. Hingga Minggu siang (26/1/2020), sebanyak 56 orang meninggal dunia dan 2019 orang lainnya terinfeksi.
Penyebaran virus Corona pun terbilang cepat. Sejauh ini, sudah ada 13 negara yang menkonfirmasi adanya virus tersebut.

Masyarakat dapat melihat pantauan terkini penyebaran virus Corona di link berikut: Peta Penyebaran Virus Corona
Dikembangkan Universitas John Hopkins
Portal pantauan itu dikembangkan oleh Departemen Teknik Sipil Universitas John Hopkins, Baltimore, Maryland Amerika Serikat.
Dikutip dari situs resmi Universitas John Hopkins, mereka menyebut mengembangkan dashboard online itu untuk memvisualisasikan dan melacak kasus yang dilaporkan pada skala waktu harian.
Set data lengkapnya dapat diunduh sebagai lembar google. Data kasus virus corona divisualisasikan dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk WHO, US CDC, ECDC China CDC ( CCDC ), NHC dan DXY. DXY adalah situs web Tiongkok yang mengumpulkan laporan situasi NHC dan CCDC lokal dalam waktu dekat.
Hal itu memberikan perkiraan kasus regional lebih banyak daripada yang mampu dilakukan oleh organisasi pelaporan tingkat nasional.
Karena itu digunakan untuk semua kasus di China dan sekitarnya yang dilaporkan di dasbor tersebut.

Sementara untuk kasus-kasus di Amerika diambil dari CDC AS, dan semua data kasus negara (diduga dan dikonfirmasi) diambil dari departemen kesehatan regional terkait.
"Dasbor ini dimaksudkan untuk memberi masyarakat pemahaman tentang situasi wabah saat terungkap, dengan sumber data yang transparan," tulis web resmi itu.