Komandan Operasi Umum KKB Papua Ditembak Saat Transaksi Jual Beli Senjata
Seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Intan Jaya tewas ditembak aparat keamanan di Nabire
Seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Intan Jaya tewas ditembak aparat keamanan di Nabire, Senin (20/1/2020). NM (35) yang disebut menjabat sebagai komandan operasi umum KKB Intan Jaya di wilayah Mepagoo Kodap 29 akhirnya tewas setelah mengalami luka tembak di bagian pinggang.

"Keberadaan NM diketahui di Kabupaten Nabire dari hasil penyelidikan dalam rangka untuk membeli senjata dan amunisi yang akan dikirim ke Sugapa, Intan Jaya untuk KKB," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, seperti dilansir melalui rilis, Rabu (22/1/2020).
Kamal menuturkan, kejadian teraebut bermula pada Senin (20/01/2020) pukul 04.00 Wit, Tim gabungan TNI-Polri Nabire bergerak menuju Kampung Nifasi area Pantai Nusi Distrik Makimi Kabupaten Nabire untuk melaksanakan penangkapan terhadap Pelaku KKB.
Pukul 06.00 WIT, tim tiba di Pantai Nusi dan langsung melakukan pengecekan lokasi yang diyakini akan dijadikan tempat transaksi jual beli senjata api.
Dugaan tersebut muncul dari hasil penyelidikan tim gabungan.
Kemudian pukul 08.50 WIT, tim gabungan TNI-Polri Nabire melihat bahwa NM bersama dua orang lainnya menggunakan mobil bergerak dari arah Pantai Nusi hendak menuju Kota Nabire.
Lalu tim mengikuti mobil pelaku dan mengadang mobil pelaku.
"Tim menggunakan 2 unit mobil, 1 unit mobil melakukan pengadangan dari arah belakang dan 1 unit mobil lainnya melakukan penghadangan dari arah depan mobil tersangka," kata Kamal.
Dalam kejadian tersebut, tim dari gabungan TNI-Polri Nabire sempat memberikan tembakan peringatan sebanyak 2 kali, namun pelaku tidak menghiraukannya.
Dua pelaku melarikan diri ke arah bukit, sedangkan NM yang hendak melarikan diri ke arah semak-semak ditembak oleh anggota Tim gabungan TNI-Polri Nabire di bagian pinggang.
"Dari kejadian tersebut pelaku atas nama NM meninggal dunia karena luka tembak," ucap Kamal.
Dari penyergapan tersebut, aparat keamanan mengamankan satu pucuk senjata panjang rakitan, 1 unti Handphone, amunisi, KTP, 2 buah buku tabungan Bank Papua, 1 buah buku catatan dan uang tunai Rp 500.000.
Markas KKB di Intan Jaya

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih mengonfirmasi bahwa pasukan TNI telah menemukan markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang selama ini berulah di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Wakil Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi menyebutkan, markas KKB tersebut ditemukan di sebuah perkampungan di Distrik Titigi pada Selasa (14/1/2020). Menurut dia, pasukan TNI sempat melepaskan tembakan yang akhirnya membuat para anggota KKB kabur.
"Kita sempat lepaskan tembakan dua kali, yang pertama diyakini berhasil mengenai salah seorang KKB yang kemudian digotong oleh teman-temannya ke dalam sebuah honai," kata Dax saat dihubungi, Kamis (16/1/2020).
Dari pantauan di lapangan, menurut Dax, jumlah anggota KKB yang ada di perkampungan tersebut sekitar 70 orang.
Selain itu, jumlah senjata api yang ada di markas KKB tersebut sekitar 20 pucuk senjata.
Namun, setelah para anggota KKB kabur, pasukan TNI tidak melakukan pengejaran.
"Saat ini kita siaga I untuk mengantisipasi adanya balasan dari KKB," kata dia.
Dax menyebutkan, KKB yang ada di Distrik Titigi merupakan gabungan dari dua kelompok, yaitu kelompok pimpinan Lekagak Telenggen dan Militer Murib.
Kedua kelompok tersebut sebelumnya bermarkas di wilayah Kabupaten Puncak.
Belum diketahui mengapa mereka berada di Intan Jaya.
Asal-usul senjata KKB

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya menduga ada senjata yang digunakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua berasal dari Lumajang, Jawa Timur.
Menurut Paulus, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya, ada senjata rakitan berspesifikasi modern yang dirakit di Lumajang.
Senjata tersebut terindikasi sudah masuk di Papua.
Menurut Paulus, hal ini merupakan pekerjaan besar bagi TNI-Polri untuk melakukan pengusutan.
"Senjata rakitan ini terindikasi sudah masuk di Papua," kata Paulus, di Timika, Minggu (12/1/2020).
Selain itu, senjata dan amunisi yang digunakan KKB juga diduga kuat dipasok dari luar negeri.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, berhasil diungkap penyelundupan senjata dan amunisi ke Papua.
Penyelundupan senjata tersebut dari negara Papua Nugini (PNG) dengan melewati jalur-jalur tikus di perbatasan negara Republik Indonesia-PNG. (*)