Nasib Hakan Sukur Sekarang : Legenda Sepak Bola Turki yang Kini Jadi Sopir Taksi
Legenda sepakbola Turki Hakan Sukur berubah nasibnya sejak keluar dari negaranya. Ia kini menjadi sopir taksi online di Amerika Serikat
Hakan Sukur juga menceploskan 11 gol di Piala UEFA dan 4 di Piala Winners.
Pada 1997, Hakan Sukur memenangi trofi IHFFS Top Division Goal Scorer 2019 edisi perdana.
Ia merupakan penyerang terbaik dari 60 kompetisi teratas di dunia versi Federasi Internasional Sejarah Sepak Bola dan Statistik tersebut dengan catatan 38 gol dari 32 pertandingan pada 1996-1997.
Hakan Sukur juga sempat mencoba peruntungan di berbagai liga lain seperti di Liga Italia Serie A bersama dengan Torino, Inter Milan, dan Parma serta di Liga Inggris bersama Blackburn.

Namun, peruntungannya di negara lain tak sesukses di tanah kelahiran sendiri.
Sukur hanya mencetak 9 gol dari 44 penampilan di Liga Italia bersama ketiga klub tadi sementara ia hanya bermain 9 kali dan mencetak dua gol bersama Blackburn.
B Hakan Sukur memutuskan untuk terjun ke dunia politik tiga tahun setelah ia pensiun.
Pada 2011, Sukur menjadi anggota Parlemen Turki sebagai bagian dari partai AKP Erdogen mewakili distrik kedua di Provinsi Istanbul.
Namun, ia meninggalkan partai tersebut setelah hanya hanya dua tahun dan menempuh jalur independen.
Akan tetapi, pria kelahiran 1 September 1971 ini juga mempunyai ikatan dengan Fethullah Gulen, seorang cendekiawan Muslim yang juga menjadi rival Erdogan.
Presiden Turki itu secara gamblang menyatakan bahwa Gulen bersama para pendukungnya menjadi motor di balik usaha kudeta pada 2016 dan dicap sebagai gerakan teroris.
Pada Februari 2016, pemerintahan Turki mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Sukur setelah dia menghina Presiden Erdogan di Twitter.
Sukur kemudian melarikan diri dari Turki dan mengasingkan diri di Amerika Serikat.

"Ketika saya pergi, mereka menangkap ayah saya dan menyita semuanya."
"Saya tidak punya apa-apa lagi. Erdogan telah merampas semuanya: hak untuk merdeka, berekspresi, dan bekerja," kata Sukur kepada media asal Jerman, Welt am Sonnt.