Jawa
Darmo dan Bengkel Dokar Miliknya yang Tetap Bertahan Meski Digerus Zaman
Bengkel Dokar milik Darmo masih bertahan, memperbaiki dokar-dokar yang masih tersisa.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Jumlah pelanggan bengkel Darmo menyusut.
Sekarang hanya beberapa saja yang memperbaiki dokar di bengkel miliknya.
Sejak lima tahun terakhir, pelanggan semakin menyusut.
Dia pun bekerja sendiri di bengkelnya.
Bengkel dokar lain di Magelang juga perlahan hilang satu per satu.
Kini tersisa bengkel milik Darmo yang menjadi bengkel dokar satu-satunya di Magelang.
"Dulu, bengkel ramai. 10-15 dokar tiap hari saya hitung ada. Ada tiga rekan yang juga membantu, tetapi sejak lima tahun terakhir ini, saya bekerja sendiri. Ya bagaimana, sudah sedikit sekali yang memperbaiki dokar. Dokar juga sudah semakin berkurang. Hanya satu atau dua saja," tutur Darmo.
Meski pelanggan berkurang, Bengkel Dokar Darmo masih terus bertahan.
Perbaikan dokar dari perbaikan roda, as roda, per, kursi dan bagian dokar yang lain.
Darmo masih mempertahankan cara tradisional untuk memperbaiki dokar.
Peralatan tukang yang dipakai Darmo juga sudah berusia tua, merupakan peninggalan dari orangtuanya dulu.
Kayu yang digunakan untuk memperbaiki dokar sendiri tetap menggunakan kayu jati.
Ban dokar terbuat dari karet bekas ban mobil yang telah diiris.
Cara perbaikan tradisional, tetapi tetap mendapat sentuhan modern.
Darmo menggunakan blower listrik berusia tua untuk meniup angin di perapian, tempat menempa besi.