Kata Moeldoko Tanggapi Perbedaan Pendapat Susi Pudjiastuti dan Prabowo Subianto Soal Natuna
Moeldoko menilai penyelesaiaan permasalahan antara RI dengan China dapat dilakukan melalui dua bentuk pendekatan, yakni diplomatik dan militer
Presiden Joko Widodo pun angkat bicara soal peristiwa yang terjadi di Natuna. Kepala Negara berpendapat, pernyataan yang disampaikan sejumlah menterinya sudah tepat dalam menanggapi persoalan ini.
"Yang berkaitan dengan Natuna, saya kira, seluruh statement yang disampaikan sudah sangat baik," kata Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Dalam sambutannya Jokowi menyinggung soal penerobosan wilayah Natuna oleh kapal China. "Bahwa tidak ada yang namanya tawar menawar mengenai kedaultan, mengenai teritorial negara kita," tegas Jokowi.
Adapun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohamad Mahfud MD bersikap tegas terhadap masuknya kapal asing asal China ke wilayah perairan Natuna.
Mahfud menyampaikan, tidak ada negosiasi atas kasus tersebut. Sebab menurut dia, perairan Natuna yang ada di Kepulauan Riau mutlak merupakan wilayah Indonesia.
"Indonesia tidak akan melakukan negosiasi dengan China," kata Mahfud di Kampus Universitas Brawijaya (UB), Minggu (5/1/2020).
Menurut Mahfud, perairan Natuna sepenuhnya milik Indonesia berdasarkan konvensi internasional tentang laut dan perairan, yaitu UNCLOS tahun 1982.
Batas perairan Natuna yang dilanggar China merupakan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia.
Mahfud MD meminta aparat keamanan untuk mengusir kapal-kapal asal China yang masih berada di perairan Natuna.(Kompas.com)