Terkendala Hujan, Pengangkutan Sampah di Yogyakarta Sedikit Terhambat
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Suyana, mengatakan hujan membuat petugas sedikit terhambat saat mengambil sampah.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hujan yang mengguyur wilayah Kota Yogyakarta berdampak buruk pada proses pengangkutan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Suyana, mengatakan hujan membuat petugas sedikit terhambat saat mengambil sampah.
Sampah pun akan menjadi lebih berat karena bercampur dengan hujan.
Selain itu, jalan menuju TPST Piyungan juga licin. Hal itu membuat truk yang mengangkut sampah harus mengantri lebih lama.
"Ya memang ada kendala, pertama petugasnya. Kalau hujan kan ya kasihan. Kedua sampah akan jadi lebih berat. Lalu jalan juga licin, ditambah kepadatan lalu lintas. Perjalan jadi lebih lama," katanya, Minggu (5/1/2020).
"Kalau lancar perjalan dua jam sudah sampai,tetapi kemarin liburan karena jalan padat, butuh tiga sampai empat jam baru sampai," sambungnya.
Meski demikian, ia memastikan sampah di Kota Yogyakarta tetap bisa diangkut.
Sebab sudah menjadi kewajibannya untuk mengangkut tepat waktu.
Pihaknya pun telah melakukan peremajaan pada armada DLH. Saat ini ada sekitar 30 hingga 40 dump truck dan lima compactor.
"Sudah jadi doktrin kita, sampah harus selesai hari ini juga. Misal sampah pagi, siang harus sudah diangkut. Kita juga sudah punya armada modern. Compactor bisa angkut 10 ton sampah, sehingga lebih cepat. Tetapi kalau di Piyungan antri, kan sama saja,"jelasnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk mulai mengurangi sampah.
Menurutnya, masyarakat harus mulai dibiasakan untuk mengolah sampah. Saat ini TPST Piyungan telah kelebihan muatan dan tidak ada tempat pembuangan sampah yang lain.
"Kalau sampah hanya urusan pemerintah, itu salah besar. Sampah ya urusan yang menghasilkan sampah. Artinya masyarakat punya peran yang besar. Harus dibiasakan untuk mengolah sampah,mau tidak mau kita harus belajar. Jangan apa-apa dijadikan sampah,"ujarnya. (*)