WAWANCARA EKSKLUSIF : Musim Fantastis untuk PSS Sleman dan Seto Nurdiyantoro
PSS menjelma menjadi kuda hitam di kompetisi Liga 1 2019 gagah bertengger di peringkat ke-8 dari 18 tim di klasemen akhir.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Tim paling sulit dihadapi musim ini?
Kalau dari sisi hasil justru PSIS Semarang. Meski secara klasemen dibawah, tapi kami di kandang atau tandang susah sekali memenangkan pertandingan.
Padahal dua pertandingan tersebut digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Kalau dari sisi kualitas tim, tentu tim-tim yang papan atas seperti Bali United, Madura United, dan PSM Makassar.
Tapi entah kenapa, meski secara materi tim mungkin berimbang, tapi lawan PSIS kita susah untuk menang.
Evaluasi untuk PSS musim depan?
Jumlah gol yang bersarang ke gawang cukup banyak, artinya dari sisi pertahanan masih kurang.
Mungkin juga soal recruitment pemain yang ke depan harus lebih pas.
Kalau dari penyerangan sudah lumayan, tapi masih perlu kita benahi.
Bagaimana melihat potensi pemain muda di PSS?
Ada beberapa pemain yang potensial, tapi itu kembali ke diri pemain sendiri untuk meningkatkan dari segi kualitas, visi dan misi bermain.
Tapi saya yakin mereka punya potensi seperti Saddam, Ocvian Chanigio, dan beberapa lainnya.
Pesan saya, jangan cepat puas, selalu bisa koreksi diri, tahu kelemahan dan kekurangan diri sendiri, serta memperbaiki secara individu.
Ada keinginan untuk kembali menangani PSS musim depan?
Keinginan pasti ada.
Bagaimana Coach Seto menanggapi rumor soal penunjukan sebagai asisten pelatih timnas Indonesia mendampingi Shin Tae Yong?
Tentu senang mendengar kabar itu, namun sampai sekarang belum ada komunikasi dengan PSSI.
Tapi intinya saya siap, dan saya juga siap transfer ilmu dengan pelatih Shin Tae-yong serta pelatih senior seperti coach Indra Sjafri yang juga dikabarkan jadi asisten.
(*/tribunjogja.com/ hanif suryo)