21 Gunung Berapi di Tanah Air Berstatus Waspada Hingga Siaga, Ini Langkah dari PVMBG
21 Gunung Berapi di Tanah Air Berstatus Waspada Hingga Siaga, Ini Langkah dari PVMBG
TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 21 gunung berapi di Indonesia berstatus waspada hingga siaga.
Gunung-gunung berapi tersebut terus mendapatkan pemantauan secara khusus dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG).
"Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif. Kemudian, dari situ (dari jumlah tersebut) ada 69 gunung yang dipantau terus menerus dengan menempatkan pos pemantauan. Dari situ (yang dipantau) ada sekitar 21 gunung yang levelnya di atas normal," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) Kasbani di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12/2019).
Dia lantas menjelaskan apa yang dimaksud status di atas normal itu.
"Itu artinya waspada (level 2), siaga (level 3), dan awas (level 4). Akan tetapi saat ini kan yang level 4 tidak ada, " lanjut Kasbani.
Kasbani mencontohkan, Gunung Sinabung dan Gunung Agung, masuk dalam kategori level 3 (siaga).
Sementara itu, Gunung Kerinci, Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Gunung Bromo, Gunung Slamet, Gunung Rinjani, Gunung Gamalama masuk kategori level 2 (waspada).
Disinggung tentang kondisi 21 gunung yang dimaksud pada 2020 mendatang, Kasbani memperkirakan masih stabil di kategori waspada hingga siaga.
• BPPTKG Laporkan Gunung Merapi Tidak Alami Guguran Lava
Dia melanjutkan, seluruh gunung api berstatus waspada hingga siaga terpantau dengan sangat baik.
Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir jika terjadi perubahan aktivitas secara mendadak.
Penambahan CCTV
"Jadi tidak perlu ada kekhawatiran, ada perubahan-perubahan aktivitas tentu akan kami evaluasi apakah dia (gunung) ada peningkatan, penurunan ancaman, itu nanti sesuai levelnya dia, dia akan berbeda," ungkap Kasbani.
Salah satu langkah pengawasan secara ketat yang dilakukan PVMBG adalah menambah pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) di sejumlah gunung.
Pada Minggu (29/2019), kata Kasbani, CCTV ditambahkan di puncak Gunung Agung, Bali.
"Pemasangan CCTV ini untuk memantau langsung segala aktivitas permukaan kawah secara terus menerus dan berkelanjutan. Masyarakat pun bisa ikut memantau kawah Gunung Agung melalui website maupun aplikasi MAGMA Indonesia yang sudah bisa diunduh melalui playstore,"
Selain itu, CCTV dan GPS juga dipasang di Gunung Anak Krakatau.
"GPS itu untuk mengetahui deformasi gunung, untuk mengetahui kembang kempisnya gunung, kalau dia itu membengkak kelihatan, kalau membengkak hati-hati," tambah Kasbani.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PVMBG Pantau Ketat 21 Gunung Berstatus Waspada hingga Siaga", .