Penjelasan BMKG Bagaimana Fenomena Gerhana Matahari Cincin Bisa Terjadi
Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk shalat saat terjadi gerhana.Shalat gerhana dilakakukan gerhana muncul sampai gerhana menghilang.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Iwan Al Khasni
Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
Artinya : ”Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat.”
Hadits-hadits yang menceritakan mengenai shalat gerhana mengandung kata perintah (artinya jika kalian melihat gerhana tersebut, shalatlah: kalimat ini mengandung perintah).
Padahal menurut kaedah ushul fiqih, hukum asal perintah adalah wajib. Pendapat yang menyatakan wajib inilah yang dipilih oleh Asy Syaukani, Shidiq Hasan Khoon, dan Syaikh Al Albani rahimahumullah.
Jika suatu daerah tidak nampak gerhana, maka tidak diharuskan untuk melakukan shalat gerhana. Hadits ini ditujukan untuk umat muslim yang melihat gerhana.
Waktu pelaksanaan shalat gerhana
Waktu shalat gerhana adalah muncul gerhana sampai gerhana matahari itu hilang. Shalat gerhana dilakukan dua rekaat.
Dari Al Mughiroh bin Syu’bah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِىَ
Artinya : ”Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).”
Shalat gerhana juga boleh dilakukan pada waktu terlarang untuk shalat. Jika gerhana muncul setelah Ashar, maka waktu terlarang untuk shalat boleh dilaksanakan untuk shalat gerhana. Dalilnya adalah:
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
Artinya : ”Jika kalian melihat kedua gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan shalat.”4 Dalam hadits ini tidak dibatasi waktunya. Kapan saja melihat gerhana termasuk waktu terlarang untuk shalat, maka shalat gerhana tersebut tetap dilaksanakan.
Para ulama menjelaskan hukum dari shalat gerhana adalah sunnah muakkad bagi laki-laki maupun perempuan. Shalat ini bisa dilakukan sendiri maupun berjamaah.
Salat Kusuf atau Salat Gerhana Matahari dilakukan dua rakaat dengan rangkaian sebagai berikut, dikutip dari Rumaysho.com :
1. Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.
2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.