Travel

Awalnya Dianggap Gulma, Kini Amarilis Jadi Primadona

Bunga bernama latin Amaryllis ini hanya tumbuh setahun sekali saat awal musim hujan. Itu pun hanya mekar selama 3 minggu.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Pucuk-pucuk kembang Amarilis yang merah cerah di lahan milik Sukadi, warga Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Patuk, Gunungkidul. 

"Oleh warga Amarilis banyak dibasmi, tapi saya justru ingin menyelamatkan tanaman ini," kata pria berperawakan kurus ini.

Ia pun kemudian mengambil bibit bunga itu dari para petani, dengan cara dibeli.

Kemudian ia coba menjual bibit tersebut di pinggir Jalan Wonosari tak jauh dari halaman rumahnya.

Namun inisiatifnya itu justru sempat diremehkan warga sekitar.

Mulai Bermekaran, Kebun Amarilis di Patuk jadi Obyek Wisata Dadakan

Sebab Amarilis waktu itu tidak dianggap sebagai tanaman yang berharga dan memiliki potensi.

"Saya justru sempat jadi tertawaan juga, dilihat sama pengendara yang hanya lewat tanpa tertarik untuk membeli," ujar Sukadi.

Tak habis akal, Sukadi lalu turut menanam Amarilis di lahan miliknya.

Saat musim hujan, bunga-bunga tersebut mekar.

Sekitar 2015, lahan Amarilis Sukadi mulai mencuri perhatian di media sosial.

Ironisnya, Amarilis dikenal justru bukan karena kecantikannya, melainkan saat itu bunga-bunga tersebut menjadi rusak lantaran dimanfaatkan pengunjung untuk berfoto-foto.

"Saya sempat putus asa, namun ada banyak kelompok masyarakat yang peduli dan ikut membantu untuk ditanam ulang," jelas Sukadi.

7 Daftar Tempat Wisata di Jogja untuk Isi Libur Natal dan Tahun Baru 2020

Sejak saat itu hingga sekarang, kebun Amarilis Sukadi jadi primadona wisatawan dan penanda datangnya musim hujan.

Bahkan warga sekitar ikut menanam bunga tersebut setelah melihat kesuksesan Sukadi.

Sukadi sendiri mengenakan tarif secara sukarela sebesar Rp 10 ribu bagi pengunjung dewasa.

Posisinya pun sangat strategis karena persis berada di pinggir Jalan Wonosari Km 19.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved