Bacaan Doa Ketika Gerhana Matahari Cincin Beserta Artinya
Gerhana matahari cincin akan terjadi pada Kamis 26 Desember 2019. Selain shalat sunah 2 rekaat saat gerhana matahari, umat muslim dianjurkan berdoa
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
Bacaan Doa Ketika Gerhana Matahari Cincin Beserta Artinya
TRIBUNJOGJA.COM - Gerhana matahari cincin akan terjadi pada Kamis 26 Desember 2019.
Gerhana matahari (kusufus syamsi) dan gerhana bulan (khusuful qamar) adalah salah satu fenomena alam luar biasa.
Fenomena alam ini terjadi setiap setiap 1-2 tahun sekali. Gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari, bulan dan bumi tepat segaris pada saat itu.

Saat puncak gerhana, matahari tampak seperti cincin. Pada bagian tengahnya gelap sedangkan bagian pinggir terang.
Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Bengkalis, Riau yaitu selama 3 jam 51 menit 24,7 detik.
Durasi gerhana paling sebentar terjadi di Merauke yaitu selama 2 jam 12 menit 11,2 detik.
Di Indonesia, waktu mulai gerhana paling awal di Sabang, Aceh yang terjadi pada saat pukul 10.03 WIB dan puncaknya pada pukul 11.49 WIB.
• Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019, Ini Bacaan Niat serta Tata Cara Pelaksanaan Salat Gerhana
• INFO BMKG Siaran Langsung Gerhana Matahari Cincin via bmkg.go.id Wilayah Indonesia
Jalur cincin gerhana ini akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi Indonesia, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur
Salat sunah gerhana matahari disyariatkan pada tahun kedua Hijriah, sedangkan salat gerhana bulan disyariatkan pada tahun kelima Hijriah.
Bagi umat muslim, salat ini dianjurkan untuk dilakukan sebanyak dua rekaat.
Mayoritas ulama menyatakan bahwa hukum menjalankan salat gerhana baik gerhana matahari maupun gerhana bulan adalah sunah mu`akkadah.
وَصَلَاةُ كُسُوفِ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ بِالْاِجْمَاعِ لَكِنْ قَالَ مَالِكٌ وَأَبُو حَنِيَفَةَ يُصَلِّى لِخُسُوفِ الْقَمَرِ فُرَادَى وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ كَسَائِرِ النَّوَافِلِ
“Menurut kesepakatan para ulama (ijma`) hukum shalat gerhana matahari dan gerhana bulan adalah sunah mu’akkadah. Akan tetapi menurut Imam Malik dan Abu Hanifah shalat gerhana bulan dilakukan sendiri-sendiri dua rakaat seperti shalat sunah lainnya,” (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Kairo, Darul Hadits, 1431 H/2010 M, juz VI, halaman 106).
Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari mengutip dari Islami.co, menjelaskan untuk berdizikir, bertasbih, dan tahlil ketika gerhana matahari cincin muncul.