Alumni UGM Gelar Pameran Karya Seni Instalasi

Sebanyak 14 karya seni dan hasil kreasi dari alumni UGM dipamerkan dalam penglehatan week of Arta, Architecture + Urbanism (WA+U).

Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Sebanyak 14 karya seni dan hasil kreasi dari alumni UGM dipamerkan dalam penglehatan week of Arta, Architecture + Urbanism (WA+U) pada 14-21 Desember di Pusat Kebudayaan Hardjasoemantri (PKKH) UGM. 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 14 karya seni dan hasil kreasi dari alumni UGM dipamerkan dalam penglehatan week of Arta, Architecture + Urbanism (WA+U) pada 14-21 Desember di Pusat Kebudayaan Hardjasoemantri (PKKH) UGM.

Pameran yang dilaksanakan untuk memeriahkan lustrum ke-14 Dies Natalis UGM ini memajang berbagai karya alumni yang selama ini menekuni bidangnya masing-masing.

Satu di antaranya Gitar batik dari Haryo Sasongko, gitar karya lulusan Arsitektur UGM angkatan 1968 ini.

Gitar bermerk G&B ini nyentrik lantaran ornamen batik yang menghiasi penampilan gitarnya. 

Meriah, Mancing Bareng Wartawan dan UGM di Kolam Mina Warta

Sasongko menuturkan ia sejak tahun 1964 sudah suka bermain gitar bass.

Namun pada tahun 1994 ia memiliki ide membuat gitar batik hingga akhinrya tahun 2016 lalu gitar hasil kreasinya mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia.

Selanjutnya pada karya Kenzo dan Nita menampikan corak batik sebagai warisan budaya.

Batik tidak hanya sebagai busana namun sebagai hiasan ruangan tamu, kamar dan perkakas.

Namun yang membedakan dari corak batik ini menggunakan pewarna alami dari hasil kreasi mereka yang dinamakan natural indigo batik.

Sementara hasil kreasi karya seni lainnya adalah karya seni instalasi berupa anatomi otak manusia yang dikelilingi ribuan simcard ponsel yang bergelantungan pada seutas benang.

Sedangkan disekitar miniatur otak tersebut berserakan simcard bekas ponsel yang sudah tidak terpakai lagi.

Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata

Dari karya seni ini menjelaskan bagaimana memori otak manusia tidak lepas dari komunikasi lewat ponsel dan mengakses berbagai data infomasi lewat internet.

Koordinator pameran WA+U, Bernard ‘Ben’ Sihombing mengatakan pameran karya seni para alumni UGM ini didominasi para lulusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik UGM.

Menurutnya beragam hasil karya seni instalasi para alumni ini dari hasil ide kretaif yang bersifat akademisi dan populer yang bisa dinikmati oleh para generasi milenial. 

“Karya-karya mereka ini merupakan hasil kolaborasi baik sesama alumni, masyarakat dan pengusaha,” katanya.

Dia menyebutkan dari 14 karya tersebut dibagi menjadi dua kelompok, empat karya dari alumni yang paling senior angkatan 1960-an hingga 1970an dipamerkan di lantai dua.

Sementara alumni yang lulus di era tahun 2000an dipamerkan di lantai bawah.

Dosen UGM Kembangkan Pertanian Cerdas untuk Hitung Gas Emisi Rumah Kaca di Lahan Pertanian

“Ada sekitar 30an karya yang masuk setelah kita kurasi, terpilih 14 karya,” katanya.

Ada dua karya dari alumni yang tinggal di luar negeri yakni alumnus yang berdomisili di Jerman dan Jepang yang menampilkan karya seni instalasi mereka berupa apliaksi dan robot yang terkait dengan bidang dunia konstruksi.

“Kita tampilkan karya mereka lewat layar multimedia,” katanya.

Meski baru pertama kali diadakan, Ben berharap pameran semacam ini akan rutin dilaksanakan tiap tahun dengan mengusung tema yang berbeda.

Ia menyebutkan tahun ini lebih banyak ke bidang seni, arsitektur dan desain perkotaan. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved