Panji Petualang Ungkap Penyebab Fenomena Ular Masuk Permukiman, Bulan Ini Waktu untuk Telur Menetas
Menurut Panji, ada sejumah faktor yang menyebabkan ular masuk ke permukiman. Dan bulan Desember ternyata adalah waktu dimana telur ular menetas.
Panji Petualang Ungkap Penyebab Fenomena Ular Masuk Permukiman, Bulan Ini Waktu untuk Telur Menetas
TRIBUNJOGJA.COM -Fenomena temuan ular dan sarang ular di permukiman warga belakangan ini marak terjadi.
Panji Petualang pun menjelaskan penyebab fenomena banyaknya ular kobra yang berkeliaran di pemukiman warga.
Menurut Panji, ada sejumah faktor yang menyebabkan ular masuk ke permukiman. Dan bulan Desember ternyata adalah waktu dimana telur ular menetas.

Hal itu disampaikan Panji Petualang, saat menjadi bintang tamu di program acara Call Me Mel (16/122019), yang dipandu oleh Melaney Ricardo dan Ichsan Akbar.
Dilansir Tribunnews dari tayangan YouTube Official iNews, Melaney Ricardo tampak keheranan dengan fenomena teror ular kobra yang kini tengah marak di masyarakat.
Melaney tampak tak habis pikir, bagaimana bisa ular kobra secara serentak berkeliaran di sejumlah pemukiman.
Kabarnya, sejumlah pihak mengatakan bahwa saat ini tengah menjadi musim bertelur bagi para ular tersebut.
Penasaran, Melaney Ricardo pun menanyakan hal tersebut kepada Panji Petualang.
"Lagi heboh sekarang, katanya sekarang banyak king kobra bertelur, itu bener enggak sih Ji?" tanya Melaney.
Ditanya begitu, Panji Petualang pun meluruskan, bahwa ular yang tengah heboh diperbincangkan bukanlah king kobra melainkan kobra biasa.
"Iya, sebetulnya bukan king kobra, tapi kobra biasa," ujar Panji.
Masih penasaran, Melaney kembali bertanya soal kebenaran ular-ular tersebut menyerang pemukiman.
"Betul lagi bertelur banyak sampai ke pemukiman?" tanya Melaney.
Panji petualang pun membenarkan soal adanya ular-ular yang menyerang pemukiman warga.
"Iya betul," jawab Panji.
Ichsan Akbar co host Melaney rupanya ikut penasaran, bagaimana bisa fenomena tersebut terjadi bahkan hingga menyerang pemukiman.
"Kenapa bisa begitu fenomenanya?" tanya Ichsan Akbar.

Ditanya begitu, Panji kemudian mengungkapkan penyebab ular kobra itu bisa berkeliaran hingga ke pemukiman.
Panji menyebutkan, faktor utamanya yakni akibat kerusakan habitat ular itu sendiri.
"Faktornya adalah kerusakan habitat," ujar Panji.
Pria yang kerap disebut pawang ular itu menjelaskan, kerusakan habitat membuat ular kehilangan tempat tinggalnya.
"Kerusakan habitat membuat mereka tidak bisa lagi menemukan habitat aslinya," terang Panji.
Ia juga menjelaskan, ular kobra sesungguhnya habitat ular kobra memang berdekata denga manusia.
"Sebetulnya kobra itu habitatnya memang berdekatan dengan manusia," kata Panji.
"Sedari dulu memang sering ditemukan di persawahan," lanjutnya.
Panji mengungkapkan, pembangunan bisa menjadi satu di antara penyebab rusaknya habitat ular kobra tersebut.
"Tapi kan seriring berjalannya waktu, sawah itu dijadikan rumah, tempat industri, jalanan, dan hal itu membuat mereka (ular) tersingkir," terang Panji.
Hal tersebut kemudian menjadikan ular kehilangan tempat tinggalnya yang pada akhirnya terjadilah fenomena seperti sekarang.
"Akhirnya mereka tidak punya habitat, dan konfliklah terjadi di situ," ujar Panji.
Usai mendapat pejelasan dari Panji, Melaney Ricardo kembali bertanya terkait ular-ular yang kabarnya tengah bertelur di bulan ini.
"Dan bener bulan Desember ini bulan bertelurnya si ular-ular itu?" tanya Melaney.
Panji Petualang kemudian menjelaskan, sebetulnya bulan Desember ini adalah bulan untuk para telur-telur ular menetas.
Sementara, kata Panji, ular-ular itu bertelur pada bulan Juli lalu.
Maka dari itu sekarang kebanyakan ular yang menyerang pemukiman warga masih berukuran kecil.
Diduga ular-ular tersebut adalah ular yang baru saja menetar dari telurnya.
"Bulan menetas, kalau bertelurnya ular itu di bulan Juli," kata Panji.

• Cerita Takmir Masjid At Taqwa Sukoharjo yang Temukan Puluhan Ular Kobra di Tumpukan Karpet Masjid
• Bikin Merinding ! Inilah 5 Ular Kobra Terbesar yang Pernah Ditangkap
Mencegah ular masuk rumah
Musim hujan sudah mulai di beberapa daerah di Tanah Air.
Biasanya, ada efek susulan yang mengikuti datangnya musim hujan.
Di antaranya adalah datangnnya binatang-binatang tak diundah yang masuk ke rumah.
Semisal ayam, katak, tikus, dan bintang lainnya.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah atau mengusir ular masuk rumah?
Pertanyaan inilah yang paling sering dilontarkan terutama oleh mereka yang phobia dengan hewan melata ini.

Berikut tips lengkap mencegah dan mengusir ular masuk rumah :
1. Jangan membiarkan rumput halaman meninggi
Jangan biarkan rumput di halaman rumah kamu meninggi. Ular suka dengan semak belukar semacam ini, sebaliknya ia cenderung menghindari melewati rumput yang pendek karena secara naluri ia akan merasakan adanya potensi bahaya.
Rumput yang pendek akan membuatnya terlihat oleh mangsa semisal coyote maupun elang.
Mungkin di rumah kamu tidak ada kedua predator ini, tapi ular secara naluri memiliki kewaspadaan terhadap predatornya.
Ular kobra yang pernah ditangkap di Kerala, India pada tahun 2012
Selain itu, rumput yang pendek juga akan mempermudah kamu menemukan keberadaan ular.
Tak hanya rumput, bersihkan pula ranting-ranting pohon yang menjalar terutama jika dahannya menempel ke atap rumah.
Bisa saja ini digunakan ular sebagai 'jembatan' untuk masuk ke lingkungan yang belum pernah didatangi.
Perlu diperhatikan bahwa ular sangat menyukai semak belukar lantaran ia pun akan merasa aman berada di lingkungan seperti itu.
• Terinspirasi Panji Petualang, Bocah SD Kena Gigit Saat Memandikan Ular Temuannya
2. Kenali faktor yang menarik ular datang
Ular tidak berbeda dengan makhluk hidup lainnnya. Mereka datang hanya untuk mencari makanan atau tempat tinggal yang aman.
Sehingga langkah yang harus kamu lakukan supaya ular tidak datang ke rumah yakni mengenali apa yang kira-kira membuat ular memasuki rumah kamu.
Cobalah kendalikan faktor-faktor yang menarik ular tersebut.
Semisal :
- Tumpukan batu di halaman rumah, dengan rongga yang cukup besar dan tersembunyi. Ini akan mengundang ular untuk datang ke rumah kamu lantaran mereka melihat ada tempat tinggal yang nyaman.
Oleh karena itu, sebaiknya jangan menggunakan bongkahan-bongkahan batu besar yang ditumpuk kemudian menciptakan adanya rongga.
Sebaiknya buatlah ornamen dengan batu-batu kecil. Atau, kamu memang harus memberikan perhatian lebih serius jika tetap ingin menggunakan ornamen dengan batu besar.
- Jika kamu memelihara burung atau hewan peliharaan lainnya, perhatikan bekas-bekas pakannya. Sisa-sisa pakan hewan peliharaan atau remah-remah ini justru bisa mengundang ular datang.
- Perhatikan pemicu datangnya tikus atau kecoa atau serangga lainnya. Tikus senang jika kondisi rumah kamu kotor dan banyak sisa makanan. Jika tikus sudah bersarang di rumah kamu, maka tinggal menunggu waktu saja ular datang kemudian. Karena tikus merupakan santapan ular.
Jika di rumah kamu sudah tidak ada tikus, maka predatornya pun (ular) akan malas mendatangi rumah yang tidak ada makanannya.
- Periksa celah di rumah yang bisa dijadikan pintu masuk ular. Semisal celah di bawah pintu. Gunakan lap atau buatlah bantalan pipih dari kayu untuk menutup celah itu terutama pada malam hari dimana kamu tengah tertidur lelap.
- Periksa ventilasi dan saluran pipa. Saluran pipa yang berasal dari kamar mandi sebaiknya dilengkapi dengan saringan rapat. Ini bisa mencegah ular, maupun serangga semisal kecoa masuk dari saluran itu.
Nahasnya, kebanyakan orang cenderung mengabaikan langkah-langkah sederhana ini untuk mencegah masuknya ular. Perlu digaris-bawahi bahwa langkah-langkah ini sangat penting dalan proses pengendalian hama.
3. Ular tidak takut garam
Ini yang penting lantaran banyak orang percaya bahwa taburan garam bisa mencegah ular masuk ke rumah. Nyatanya, ular tidak takut garam lantaran tubuh ular tidak berlendir. Sehingga cara ini sangat tidak efektif.
Ternyata memang bukan garam, tapi gunakanlah keset dari ijuk untuk menghalau ular. Ular tidak suka dengan benda semacam keset ijuk karena permukaannya tajam. Ia akan menghindari jika mendapati ini berada di depan pintu kamu.
4. Gunakan pengusir ular alami
Pengusir ular alami misalnya dengan menggunakan campuran minyak kayu manis dan minyak cengkeh dengan perbandingan 1:1.
Kombinasi minyak ini akan memberikan bau yang pekat dan efek panas pada kulit. Ular tidak menyukai aroma ini. Semprotkan minyak ini di tempat yang ada perkiraan ular bakal memasuki tempat itu.
Selain kombinasi minyak itu, kamu juga bisa menggunakan wewangian lainnya yang beraroma kuat.
Pencegahan lainnya bisa dengan cara menanam bunga keningkir di sekitar rumah. Tak hanya ular yang benci bunga ini tapi nyamuk pun ternyata bisa menjauh.
5. Gunakan jaring kawat
Ini merupakan langkah terakhir dan yang paling membutuhkan energi untuk mempersiapkannya. Yakni dengan memasak jaring kawat di sekeliling rumah. Cara ini bisa kamu lakukan terutama jika rumah kamu memang berada di lingkungan yang sangat rentan kedatangan ular.
Semisal di pinggir sawah maupun di pinggir hutan.
Pasang jaring kawat di sekeliling rumah dengan tinggi minimal 36 Inch. Selain itu, bagian bawah jaring kawat juga harus dikubur beberapa inchi. (Tribunnews.com/Tribunogja.com)