Kota Yogyakarta

Bangun Beberapa SAH, DPUPKP Minta Masyarakat Ikut Awasi

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta perlu lakukan evaluasi keberhasilan pembangunan saluran air hujan di Ko

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta perlu lakukan evaluasi keberhasilan pembangunan saluran air hujan di Kota Yogyakarta.

Kepala Seksi Peningkatan Perairan dan Drainase DPUPKP Kota Yogyakarta, Herka Hanung Wijaya mengatakan jika mengacu standar pelayanan minimal, maka tidak ada genangan di Kota Yogyakarta.

Sebab tidak ada genangan di Kota Yogyakarta setinggi 30 cm yang kemudian tidak surut.

Pohon Jagung Tumbuh Subur di Proyek Saluran Air Hujan Yogyakarta yang Kena OTT KPK

"Kalau potensi genangan masih ada. Tetapi masih kita evaluasi. Karena banyak pembangunan kita yang selesai pada akhir tahun. Jadi kita masih harus menunggu, apalagi hujan juga belum intens,"katanya, Rabu (11/12/2019).

Pada tahun 2018, lanjutnya ada beberapa titik genangan, seperti beberapa titik di Kotagede, Jogokaryan, Jaglran, dan lain-lain. Namun genangan pada titik tersebut telah diperbaiki pada 2019 ini

"Kotagede dekat pasar sudah kita tangani tahun ini, lalu Jogokaryan dekat masjid juga sudah kita tangani, Jalan Jaglran juga baru selesai kemarin. Jalan Manunggal dekat SMAN 2 Yogyakarta juga sudah kami perbaiki, jalan Pugeran Timur juga kami perbaiki,"lanjutnya.

Kerahkan 30 Tenaga, DPUPKP Kota Yogya Lakukan Normalisasi SAH Babaran

"Jadi tinggal kita tunggu evaluasinya saja. Kemungkinan baru bisa kita lihat efektif atau tidaknya nanti Januari, karena saat ini hujan masih belum intens,"sambungnya.

Untuk evalusi, pihaknya juga melibatkan masyarakat dan pejabat di wilayah.

Masyarakat diminta untuk ikut memantau dan melaporkan jika masih terdapat genangan.

Ia menilai evaluasi dan pantauan dari masyarakat dan wilayah sangat penting, karena dapat memberikan masukan untuk perbaikan.

"Kami minta wilayah ikut pantau, misal masih ada genangan. Nanti lurah langsung memberitahu kami. Masyarakat juga biasanya lebih tahu kondisi di daerahnya, apalagi yang di dalam kampung,"jelasnya.

Ia mengakui bahwa belum semua pekerjaan saluran air hujan diselesaikan.

Masih ada beberapa titik yang masih belum tersentuh.

Namun demikian titik potensi genangan tersebut akan diselesaikan secara bertahap.

Untuk antisipasi genangan, pihaknya telah rutin membersihkan saluran, penambahan sumur resapan, dan memperbesar saluran.

"Salah satunya di dekat stadion Mandala Krida. Di sana sering ada genangan, kami sudah tambah sumur resapan,"tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved