Pendidikan

Mahasiswa UNY Teliti Kopi Robusta Sebagai Obat Luka

Tiga mahasiswa Fakultas MIPA UNY meneliti kopi robusta untuk digunakan sebagai obat luka akibat sayatan benda tajam.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
IST
Obat luka "Cofaetin" dari kopi robusta ciptaan mahasiswa UNY. 

Kelompok K3 diberi pakan standar dan diberi salep ekstrak kopi robusta 13 persen, kelompok K4 diberi pakan standar dan diberi salep ekstrak kopi robusta 26 persen serta kelompok K5 diberi pakan standar dan diberi salep ekstrak kopi robusta 52 persen.

Tikus tersebut disayat pada bagian punggung menjadi sekali sayatan dengan masing-masing tikus dengan kedalaman 2 mm sepanjang 2 cm sejajar tulang vertebrae.

"Pemberian salep antiinflamasi dilakukan dengan cara memberikan pada bagian tikus dengan dosis 0,4 ml selama tujuh hari," ungkapnya.

Dosen UNY Kembangkan Simulator Boeing 737

Denda Wiguna menjelaskan, setelah dilakukan pengamatan terhadap kondisi fisik dari luka insisi meliputi warna, berair atau tidaknya dan lebar luka, kondisi luka pada hari pertama semua berwarna merah karena berdarah, luka lebar.

Hari kedua semua luka mengalami pembengkakan, warna masih merah dan berair.

Pada hari ketiga semua luka mengering, pembengkakan sudah sedikit reda dan warna luka menjadi kecoklatan.

Hari ketiga sampai keenam kondisi luka semakin membaik, sudah tidak terjadi pembengkakan sehingga lebar luka pun mengecil, warna luka menjadi coklat gelap.

Pada hari terakhir pengamatan terlihat perbedaan yang cukup kontras dimana pada kontrol negatif luka masih membekas dan berwarna kehitaman, kontrol positif luka tidak berwarna atau bisa dikatakan sembuh.

Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata

"Salep ekstrak kopi robusta konsentrasi 13 persen hanya menyisakan sedikit bekas luka, salep konsentrasi 26 persen menghasilkan bekas luka hitam, dan salep konsentrasi 52 persen masih menyisakan luka berwarna coklat," tuturnya.

Dari pengamatan ini maka dapat diperingkat penyembuhan luka dari yang terbaik berturut-turut yaitu betadine, salep ekstrak kopi robusta 13 persen, kontrol negatif, salep konsentrasi 26 persen dan yang terakhir yaitu salep konsentrasi 52 persen.

Berdasarkan penelitian uji efektifitas salep ekstrak kopi robusta (Coffea canephora) terhadap luka insisi pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus novergicus) maka potensi khusus penelitian ini yaitu ada pada bidang kesehatan.

"Penelitian ini menjadi penelitian awal untuk melibatkan kopi robusta sebagai bahan campuran obat luka akibat benda tajam yang berupa salep," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved