Lifestyle

Arif Pamerkan Kaktus Harga Rp 60juta

Tidak banyak yang tahu kalau kaktus merupakan tanaman yang bisa dikoleksi, bahkan bisa mencapai harga puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma
Arif Khoirul Anwar petani sekaligus pegiat kaktus asal Jombang, Jawa Timur menunjukkan kaktus yang bernilai puluhan juta dalam Cactus and Succulent Festival 2019 di Sleman City Hall, Minggu (8/12/2019) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tidak banyak yang tahu kalau kaktus merupakan tanaman yang bisa dikoleksi, bahkan bisa mencapai harga puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Satu diantaranya kaktus yang dibudidayakan oleh Arif Khoirul Anwar (37).

Dalam Kaktus and Succulent Festival yang digelar di Sleman City Hall, Sabtu (7/12/2019) dan Minggu (8/12/2019), Arif memboyong serta koleksi kaktus mahalnya, yaitu Gimunochalcium Mihanovichii Indo Clone.

Kaktus asal Indonesia tersebut rupanya menjadi incaran berbagai negara.

Festival Kaktus di Sleman City Hall Jadi Festival Indoor Pertama di Yogyakarta

"Harganya sekitar Rp60juta. Mahal karena bentuknya indah, termasuk yang langka juga ini. Banyak yang minta gennya, biasanya dari Thailand, Vietnam, Malaysia. Ya kayak minta trahnya gitu, karena memang jadi bagus sekali. Harganya juga mahal," katanya saat ditemui Tribun Jogja di SCH, Minggu (8/12/2019).

Pria asal Jombang, Jawa Timur itu menjelaskan, selain karena langka, Gimunochalcium Mihanovichii Indo Clone juga mengalami masa pertumbuhan yang sangat lambat.

Benar saja, usia kaktus yang dimilikinya sudah mencapai 22 tahun. Tak heran harga kaktus tersebut seharga kendaraan bermotor.

Harga Rp60 juta yang ia patok, ternyata tergolong murah.

Sebab ia pernah menjual kaktus dengan jenis yang sama seharga Rp130juta.

"Pernah jual Rp130 juta ke kolektor Jepang. Biasanya memang kolektor-kolektor saja yang punya. Dulunya kaktus ini dikembangkan di Lembang, Bandung. Tetapi sekarang dimana-mana sudah ada," jelasnya.

Pria kelahiran 1982 tersebut bergumul dengan kaktus sejak tahun 2012.

Awalnya ia tidak terlalu tertarik dengan kaktus, almarhum istrinyalah yang sangat menyukai kaktus dan anggrek.

"Dulu nyonya (alm istri) yang suka kaktus sama anggrek. Setelah meninggal tidak ada yang mengurus lagi, kasihan nanti terbengkalai. Akhirnya saya mulai mengurusi sampai sekarang," ujarnya.

Unta Bisa Mengunyah Kaktus yang Penuh Duri. Begini Caranya

Ia memiliki tiga rumah kaca untuk menyimpan ribuan kaktusnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved