Yogyakarta
Putri Mahkota Denmark Dijamu Makan Siang Nasi Kuning dan Rawon di Keraton Yogyakarta
Pertemuan Mary Elizabeth Donaldson dengan Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X ini berlangsung kurang lebih satu jam.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Putri Mahkota Kerajaan Denmark, Mary Elizabeth Donaldson berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Kamis (4/12/2019).
Pertemuan Mary Elizabeth Donaldson dengan Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X ini berlangsung kurang lebih satu jam.
Putri Mahkota Kerajaan Denmark ini datang sekitar pukul 11.45 WIB ke Keraton Yogyakarta.
Dia kemudian disambut oleh keluarga Kerajaan Yogyakarta seperti Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hemas, GKR Mangkubumi dan putri Sultan lainnya.
• Putri Mahkota Kerajaan Denmark Kagumi Keindahan Candi Borobudur
Putri Mary pun sempat bertukar cendera mata dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dalam kesempatan itu, Sultan memberikan cendera mata berupa miniatur candi dan buku.
Tukar menukar cendera mata ini berlangsung di depan bangsal Kencana.
Kemudian, pertemuan dan jamuan makan siang para kerabat kerajaan dan juga tamu kenegaraan Denmark ini berada di bangsal Manis.
Tamu kerajaan ini pun nampak menikmati hidangan yang disajikan berupa nasi kuning, rawon, es krim kelapa.
“Beliau (Putri Denmark) sangat senang dan bilang jamuan makannya enak,” ujar GKR Mangkubumi kepada wartawan usai pertemuan tersebut.
• Putri Mahkota Denmark Dijadwalkan Akan Berkunjung ke DIY Bulan Desember
GKR Mangkubumi menjelaskan, ada beberapa hal yang diperbincangkan antara dirinya dan juga Putri Mary, di antaranya adalah tentang layanan baik untuk kesehatan.
Dia mengatakan, Putri Mary menjadi ambassador selama 10 tahun dari The United Nations Population Fund (UNFPA), sebuah badan di bawah PBB yang mengurus hal terkait kependudukan.
Denmark juga diketahui merupakan donator terbesar untuk organisasi ini.
Bahkan, dalam kurun 10 tahun terakhir ini, Putri Mary terlibat aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan isu pemberdayaan penduduk dan masyarakat, kesehatan ibu, masalah kesehatan anak, keluarga berencana, dan pernikahan dini.