Pendidikan

UAD Kembali Mendapatkan Hibah Erasmus yang Berfokus pada Program Disaster Management

Erasmus+ dari Uni Eropa kembali memberikan hibah kepada UAD untuk kedua kalinya melalui program Capacity Building of Higher Education (CBHE).

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Noristera Pawestri
Koordinator project dari UAD sekaligus Kepala Kantor Urusan Internasional UAD, Ida Puspita (kiri) dan Nadine Sulkowski perwakilan dari University of Gloucestershire UK yang merupakan Koordinator project Erasmus+ GITA dan BUiLD (dua dari kanan) dalam jumpa pers yang digelar UAD pada Selasa (3/12/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Erasmus+ dari Uni Eropa kembali memberikan hibah kepada UAD untuk kedua kalinya melalui program Capacity Building of Higher Education (CBHE) dalam program disaster management.

Sebelumnya, pada tahun 2017, UAD telah mendapatkan hibah GITA (Growing Indonesia : a Triangular Approach) yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi dengan dana sebesar Rp 1,2 miliar.

Hibah kedua yakni BUiLD (Building Universities in Leading Disaster Resilience) dengan dana sebesar Rp 1,1 miliar.

Koordinator project dari UAD sekaligus Kepala Kantor Urusan Internasional UAD, Ida Puspita mengatakan hibah ini berfokus pada pembangunan menjadi universitas yang memiliki disaster awareness dan memiliki kemampuan menangani bencana.

UAD dan LAPAN Akan Kembangkan Pusat Riset dan Pendidikan Astronomi Inklusi

Project BUiLD ini, kata dia, mencakup peninjauan kurikulum kebencanaan dalam beberapa prodi terkait sehingga akan bekerjasama dengan Dikti.

"Hibah ini juga akan memberikan peralatan yang terkait pada upaya membangun disaster awareness bagi masyarakat," ujarnya Selasa (3/12/2019).

Tujuan dari hibah ini adalah membangun kapasitas universitas yang termasuk di dalam konsorsium untuk menjadi Center of Excellence dalam hal penangananan bencana.

Project ini melibatkan mitra dari Dikti, BNPB, BPBD, Muhammadiyah Disaster Management Center, Lazismu, Basarnas, BMKG dan ACT.

"Kita punya banyak pengalaman dan aktivitas dalam hal disaster manajemen, karena kita punya Muhammadiyah Disaster Management Center yang kaitanya dengan teknologi kebencanaan. Jadi hal baru yang bisa kita dapatkan dari project ini adalah kita menerima beberapa materi untuk kurikulum," kata dia.

Benarkah Polusi Udara Merusak Mata?

UAD juga telah memiliki Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSPMB) sejak 2012 yang akan terlibat aktif dalam project BUiLD ini bersama prodi Kedokteran, Psikologi, Kesehatan Masyarakat, sebagian prodi di FKIP, Farmasi.

Sementara itu, Nadine Sulkowski perwakilan dari University of Gloucestershire UK yang merupakan Koordinator project Erasmus+ GITA dan BUiLD mengatakan project ini berlangsung selama tiga tahun yang dibiayai oleh Uni Eropa.

Project ini diikuti delapan universitas di Indonesia seperti UAD, UII, President University, Universitas Andalas, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Surabaya, Universitas Khairun Ternate, dan Universitas Muhammadiyah Palu.

"Dari delapan universitas itu akan kita kembangkan ke universitas lain sehingga muncul konsorsium yang lebih besar. Dengan adanya project ini kan membuat model best practice yang berkelanjutan. Jadi kita buat semacam jaringan asosiasi nasional bekerja sama dengan univ yang ada di Indonesia," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved