Membludak Pendaftar Kemah Pancasila Pelajar Indonesia di Tebing Breksi Sleman DI Yogyakarta
Antusias pelajar Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan mengikuti acara Kemah Pancasila Pelajar Indonesia (KPPI) sangat tinggi.
TRIBUNJOGJA.COM - Antusias pelajar Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan mengikuti acara Kemah Pancasila Pelajar Indonesia (KPPI) sangat tinggi.
Dalam rilis panitia yang diterima Tribunjogja.com, Selasa (3/12/2019), hingga sepuluh hari jelang acara tercatat 200-an orang pelajar SMA/SMK dari berbagai kota di Indonesia telah mendaftarkan diri secara online melalui www.rejomulia.com/kemahpancasila.
Para pelajar ini berasal dari kota Jambi, Lampung, Bengkulu, Pekanbaru, Banten, Jakarta, Bekasi, Cirebon, Bandung, Depok, Bogor, Temanggung, Blora, Klaten, Batang, Tegal, Brebes, Boyolali, Purworejo, Wonogiri, Purbalingga, Pasuruan, Ngawi, Malang, Probolinggo, Jember, Surabaya, Tulungagung, Toraja Utara, Gorontalo dan Papua.
Mereka datang dari berbagai latar belakang organisasi pelajar seperti OSIS, Pramuka, Palang Merah Remaja, pecinta alam, wakil organisasi intra sekolah lainnya dan keterlibatan mandiri.
Jumlah diatas belum termasuk dari lingkup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Panitia terpaksa melakukan seleksi karena kuota peserta KPPI yang baru pertama kali diladakan ini sementara terbatas hanya untuk 350 orang pelajar.
Panitia sangat mengapresiasi minat peserta khususnya dari luar Jawa mengingat kehadiran mereka ke Yogyakarta bersifat swadaya mandiri. Antusiasme ini membanggaan sekaligus membesarkan harapan bahwa pelajar Indonesia menaruh perhatian tinggi terhadap eksplorasi nilai-nilai Pancasila.
KPPI diadakan oleh Yayasan Rejomulia Yogyakarta bekerjasama dengan Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP) didukung Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Dikpora DIY. Pelaksanaannya pada tanggal 13 - 14 - 15 Desember 2019 di Watu Tapak Camp Hill Tebing Breksi Prambanan Sleman Yogyakarta.
Tujuan KPPI ada tiga. Pertama menanamkan nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar SMA/SMK Indonesia. Segmen pelajar SMA/SMK dipilih karena merupakan calon-calon generasi pemimpin bangsa yang perlu diperkuat perspektif idiologisnya.
Harapannya ke depan mereka memiliki sikap politik yang inklusif. Kedua sebagai upaya awal merintis pembangunan jejaring di kalangan pelajar Indonesia sehingga tercipta relasi sosial berkelanjutan gerakan implementasi nilai-nilai Pancasila.
Ketiga mempersiapkan generasi baru kader penggerak Pancasila untuk menopang keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melanjutkan tugas-tugas serta tanggungjawab kebangsaan lainnya.
Konten acara KPPI dikonsep secara Edu-Fun dengan memadukan berbagai metode permainan, ketrampilan, dinamika kelompok serta apresiasi seni yang mengasah afeksi dan kognisi peserta.
Muatan materi meliputi Pancasila, kebangsaan, kepemimpinan, kemanusiaan, sosial masyarakat, lingkungan alam, psikologi, kebudayaan, sosial media, sosial entrepreneurship dan keorganisasian. Pelaksanaan KPPI dipandu sejumlah mentor berpengalaman dalam berbagai gerakan kebangsaan dan pengkaderan.
Syarat umum bagi peserta KPPI adalah masih berstatus pelajar SMA/SMK Indonesia, sehat jasmani rohani, mengantongi izin/rekomendasi dari sekolah serta bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan ketentuan yang ditetapkan panitia. Peserta diminta membawa kelengkapan pribadi seperti sarana ibadah, peralatan mandi, jaket, jas hujan, senter dan lainnya. Selama pelaksanaan KPPI panitia akan membatasi waktu penggunaan telepun seluler peserta dan melarang peserta merokok.
Sejumlah narasumber yang akan hadir mengisi KPPI antara lain Menkopolhukam Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., SH., S.U., M.I.P, anggota dewan pengarah BPIP Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, Ketua BPIP Prof. Dr. Hariyono MPd, Sekretaris Utama BPIP Dr. Drs. Karjono Atmoharsono SH., M. HUM, rohaniawan Romo Benny Susetyo Pr, Dewan Pembina Yayasan Rejomulia KH. Masrur Ahmad, budayawan Achmad Charris Zubair, sejarawan Baskara T. Wardaya SJ dan sejumlah tokoh lainnya.
Panitia tengah mengupayakan kehadiran Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dapat membuka pelaksanaan KPPI.