Pendidikan

Ditjen PAUD dan Dikmas Siapkan Anak Bangsa Menuju Era Digital

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat selenggarakan Seminar Nasional Pendidika

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Harris Iskandar memberikan paparan 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat selenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Masyarakat dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan PAUD dan Dikmas Tahun 2019.

Kegiatan yang bertempat di Sahid Raya Hotel and Convention - Yogyakarta (1 - 4 Desember 2019) ini bertema 'Peran Pendidikan Masyarakat dalam Mengakselerasi Produktivitas Bangsa di Era Ekonomi Digital'.

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud Abdul Kahar, selaku ketua umum seminar ini memaparkan tujuan diselenggarakannya seminar ini untuk mengevaluasi kebijakan dan strategi pengelolaan program PAUD dan pendidikan masyarakat.

Danone dan Resourceful Parenting Indonesia Kampanyekan Isi Piringku ke Guru PAUD se-Kota Yogya

Selain itu juga untuk menyebarluaskan praktik baik model-model program pendidikan keaksaraan, kesetaraan, kursus dan pelatihan.

Serta merumuskan strategi kebijakan pengembangan pendidikan masyarakat di era ekonomi digital.

Memasuki peradaban kehidupan di era revolusi industri 4.0 memberi perubahan yang cukup signifikan terhadap kehidupan, khususnya di bidang pekerjaan.

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan perkembangan digitalisasi di segala bidang dan berdampak usangnya beberapa bidang pekerjaan tetapi terbuka bidang pekerjaan baru yang menuntut kecakapan baru pula.

"Banyak pekerjaan yang berubah tapi di sisi lain lahir banyak kesempatan. Maka dari itulah kreatifitas dan inovasi di masyarakat harus bisa kita dorong bersama," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Harris Iskandar mengatakan pelaksanaan pendidikan berbasis online yang dikembangkannya merupakan upaya membangun pemuda produktif lebih mandiri secara ekonomi, sosial maupun budaya.

Kisah Guru Paud Asal Cilacap Lahiran Bayi Kembar Tiga Secara Normal Dalam Waktu Enam Menit

"Melalui pemuda yang terdidik dan tercerahkan yang akan mengawal perubahan Indonesia di masa depan. Sebab dengan potensi sumber daya manusia yang berkualitas itulah yang akan mampu memanfaatkan kemajuan era digital untuk membuka jalan kemanfaatan yang lebih besar," ujarnya.

Kini anak-anak putus sekolah dan anak dari keluarga kurang mampu yang tidak sanggup menyekolahkan anaknya, tetap bisa mengenyam pendidikan serta mengembangkan keterampilan melalui pendidikan non-formal berbasis digital.

Untuk mengantisipasi era industri 4.0 Ditjen PAUD dan Dikmas pun menyelenggarakan pendidikan berbasis digital melalui Massive Open Online Course (MOOC).

Peserta didik di manapun bisa mengikuti dengan gratis dan dilakukan secara interaktif.

MOOC adalah sistem pembelajaran kursus online dengan metode belajar jarak jauh dengan skala besar, gratis dan bisa diakses siapa saja dan di mana saja.

"Metode ini membantu menyediakan kursus-kursus level universitas untuk siapa saja yang kurang mampu atau cukup berkenan untuk mendapatkan gelar sarjana mereka di institusi level unggul atau berkuliah di luar," paparnya.

Gebyar PAUD 2019 di Kota Yogya Usung Tema Budaya

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved