Viral Video Polisi Nari Tari Beksan Wanara Masih Bawa Bedil, Dapat Pujian GKR Hayu
Video viral tentang polisi kembali viral di jagad media sosial. Dulu, sempat heboh polisi bernama Norman Kamaru yang hobi menyanyi India di depan
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
Viral Video Polisi Nari Tari Beksan Wanara Masih Bawa Bedil, Dapat Pujian GKR Hayu
TRIBUNJOGJA.COM - Video viral tentang polisi kembali viral di jagad media sosial.
Dulu, sempat heboh polisi bernama Norman Kamaru yang hobi menyanyi India di depan kamera.
Sekarang, ada polisi tertangkap kamera sedang menari Tari Beksan Wanara saat sedang menjaga markas.
Uniknya, polisi tersebut menari lengkap dengan pakaian dinas dan senjatanya yang ia sematkan di punggung.
Kepiawaian sang polisi menari itu terekam kamera dan diunggah oleh akun Twitter resmi milik GKR Hayu @GKRHayu, putri Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Dalam video yang diunggah Rabu (20/11/2019), GKR Hayu mengucapkan terima kasih kepada polisi yang terlihat luwes menari Tari Beksan Wanara itu.
"Maturnuwun Pak Polisi yang semangat pake tutorial di yutub @kratonjogja. Plis kabar2 kalo ada yang tau ini Pak Polisi mana," ujarnya.
Hingga kini, video viral itu telah mendapat 901 retweets dan 2,3 k likes.

Warganet yang melihat cuitan itu merasa salut dengan polisi itu.
Sebab, ia mau melestarikan kebudayaan di tengah-tengah kerjaannya menjaga keamanan negara.
"Daripada pamer kemewahan harta, lebih baik pamer kemewahan seni budaya Nusantara. Mantap pak polisi," ujar akun @Amelia78ECh.
"Ya Allah pantesan bapakku kalo abis piket malem, kalo pagi tidur nyetel YouTube wayangan/gending, jebul di kantor kanca-kancane koyo ngene :')," tambah @mamangcilokkk.
"Muga-muga gak nganti keviralen. Mesakke nek nasibe tiru Norman Kamaru Chaiyaa. But I Like itu," ungkap @gopargempor.
• VIDEO VIRAL Cucu Tega Tendang Sang Kakek, Berikut Kronologi dan 5 Fakta di Balik Peristiwanya
Tidak hanya itu, tak sedikit dari mereka yang menyarankan agar polisi meletakkan dulu senapan yang tersemat di punggung belakang.
Akun resmi @PoldaJogja turut membalas cuitan GKR Hayu.
"Kami juga sedang melacak @GKRHayu," kata mereka.
GKR Hayu pun kembali membalas jawaban mereka.
"Eh, aku bukan njlomprongke dalam masalah to kie?" tanyanya yang lantas dijawab 'mboten' oleh akun itu.

Beksan Wanara yang sering disebut Tari Kethekan merupakan tarian klasik Keraton Yogyakarta.
• Video Viral Detik-detik Ambruknya Gedung SMK Negeri 1 Miri Sragen, Siswa Panik Selamatkan Rekannya
Beksan dalam Bahasa Jawa berarti tarian, sedangkan Wanara dalam bahasa Sansekerta berarti masusia berekor monyet.
Tarian Beksan Wanara berdasarkan perang tanding antara Sugriwa dan Subali pada cerita Ramayana.
Tarian tersebut menceritakan keduanya bertarung di depan Gua Kiskendo karena adanya kesalah pahaman.
Kisah Subali dan Sugriwa yang diutus dewa untuk menyelamatkan Dewi Tara dari cengkeraman Mahesasura dan Lembusura yang divisualisasaikan melalui tarian.
Subali dan Sugriwa sendiri merupakan manusia setengah kera.
Untuk menghadapi Mahesasura dan Lembusura yang terkenal akan kesaktiannya, para dewa memberikan Aji Pancasona kepada Subali untuk menyelamatkan Dewi Tara.
• Pernah Viral dan Suka Pamer Badan Berotot di Medsos, Penjual Nasi Ayam Ini Banjir Pelanggan
Dewi Tara sendiri merupakan putri dari Dewa Indra.
Akhirnya Subali dan Sugriwa berangkat ke Kiskendo, sebuah gua yang menjadi kerajaan Mahesasura dan Lembusura.
Karena hanya Subali yang memiliki kekuatan Aji Pancasona, dirinya menyuruh sang adik, Sugriwa untuk menunggu di luar gua.
Subali berpesan pada Sugriwa, jika dari dalam gua mengalir darah merah maka Subali telah mengalahkan musuh-musuhnya.
Namun jika yang keluar adalah darah putih, berarti Subali telah kalah dan Sugriwa harus menutup pintu gua dengan batu.
Sugriwa menunggu hingga 30 hari dan membaui anyir darah yang angat menyengat.
Dirinya menganggap kakaknya telah mati sehingga dia menutup pintu gua dengan batu, lalu kembali ke Kiskindha.
Para petinggi kera meminta Sugriwa menjadi raja untuk menggantikan Subali yang dikabarkan telah mati.
Namun ternyata Subali tidak mati dan menganggap Sugriwa berkhianat.
Subali tidak mau mendengarkan alasan Sugriwa sehingga terjadilah pertarungan atara keduanya.
Sugriwa yang kalah memilih untuk melarikan diri.
Para manusia kera yang tidak mau tunduk dibawah perintah Subali akan diusir dan isteri Sugriwa dipaksa menjadi isterinya.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )