Yogyakarta
PPMAY Keluhkan Omzet Menurun Akibat Semi Pedestrian Malioboro
Dengan pemberlakukan semi pedestrian, kendaraan yang seharusnya memasuki kawasan Malioboro justru berbalik arah.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkumpulan Pengusaha Malioboro dan Ahmad Yani (PPMAY) mengeluhkan omzet yang menurun saat penutupan Jalan Malioboro.
Ketua PPMAY, Sadana Mulyono mengklaim penurunan omzet hingga 50 persen.
Menurut dia omzet yang menurun dipengaruhi oleh tidak adanya tempat parkir yang representatif.
Dengan pemberlakukan semi pedestrian, kendaraan yang seharusnya memasuki kawasan Malioboro justru berbalik arah.
"Kendaraan yang sedianya masuk kawasan Malioboro jadi memutar arah, tidak ada tempat parkir yang representatif. Lalu lintas sekitar Malioboro juga jadi macet,",katanya, Rabu (20/11/2019).
• Uji Coba Semi Pedestrian Malioboro Jadi Berkah bagi Tukang Becak
Ia dan 220 toko anggota PPMAY merasa terbebani.
Sebab pemasukan turun drastis, sementara biaya operasional tetap tinggi.
"Toko-toko menjadi sepi, padahal toko juga memiliki karyawan yang menggantungkan hidupnya di Malioboro. Banyak tamu hotel yang mengeluh, karena akses sulit, bahkan ada yang sulit dapat tamu," sambungnya.
Menurut dia, tidak hanya toko saja yang mengeluhkan akses, tetapi juga masyarakat sekitar Malioboro.
Perlu Tenaga Ahli dan Disbud DIY untuk Simpulkan Pelarangan Demo di Malioboro Melanggar HAM |
![]() |
---|
Penuhi Panggilan Ombudsman, Biro Hukum Pemda DIY Sampaikan Tak Ada Pelarangan Demo di Malioboro |
![]() |
---|
Dinpar DI Yogyakarta Lakukan Kerja Sama Wisata dengan FKD-MPU |
![]() |
---|
DPRD DIY Pertanyakan Pengawasan Serapan Anggaran Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto |
![]() |
---|
Terbengkalai 15 Tahun, Menko Marves Turun Tangan Atasi Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto |
![]() |
---|