Penggrebekan Densus 88 di Gunungkidul

Penggrebekan Terduga Teroris di Gunungkidul, Begini Kesaksian Ketua RW

Menurut kesaksian Ketua RW, petugas mengamankan senjata api rakitan, panci, peluru, anak panah beserta busurnya.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto
Petugas saat memasukan bungkusan menggunakan plastik ke mobil jibom, Rabu (20/11/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangribowo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ketua RW 2 Dusun Ngunut Tengah, Desa Ngunut, Kecamatan Playen, Sunarto ikut menyaksikan ketika petugas Densus 88 melakukan penggerebekan di rumah terduga teroris, Selasa, (20/11/2019).

Dirinya menceritakan, pada pukul 09.00 dirinya sedang berada di ladang dan dipanggil untuk pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah ia dikabari pihak Densus 88 akan mengamankan beberapa barang dan dirinya menjadi satu diantara yang menyaksikan.

"Mulai masuk rumah sekitar pukul 09.30, prosesnya cukup lama karena dari pagi baru selesai sore hari," katanya.

Pria di Gunungkidul yang Rumahnya Digerebek Densus 88 Jarang Bergaul dengan Warga

Sunarto mengatakan, petugas membawa macam-macam barang seperti panci sebanyak empat buah, senjata api rakitan, senapan angin laras panjang, buku sebanyak empat buah, anak panah beserta busurnya, dan juga mengamankan beberapa peluru.

"Di dalam panci ada seperti bahan-bahan peledak dan ada juga kabel-kabelnya. kata petugas yang diledakkan tadi satu buah bom katanya diledakkan itu dijinakkan, sedangkan yang tiga lainnya dibawa oleh petugas," ujarnya.

Sunarto mengatakan ada dua rumah yang digeledah oleh petugas satu rumah milik terduga yang berada di belakang dan satu rumah milik mertuanya yang ada toko kelontong.

"Busur panah dan anak panahnya itu ditemukan di toko kelontongnya sedangkan bahan-bahan peledak itu  ditemukan di sekitar kamar," urainya.

7 Rekomendasi Minuman Bubble Tea Kekinian di Jogja

Densus sudah mengamankan terduga teroris dan istri saat dirinya menyaksikan pengamanan barang-barang yang ada di rumah terduga AM dan mertuanya.

"Info yang saya dapatkan, AM pagi kulakan bensin, tetapi tidak kembali ke rumahnya katanya sudah dibawa ke Yogyakarta, Istri Markino katanya juga langsung diamankan oleh polisi," imbuhnya.

Lanjutnya, AM sudah jarang bergaul di masyarakat.

Terduga juga dinilai jarang sekali mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat seperti arisan ataupun ronda.

Untuk datang melayat pun, AM tidak menampakkan diri.

"Pekerjaannya ya cuma jualan di toko kelontong. Dulu pernah jadi sales, tetapi sudah tidak lagi. Setiap hari AM kulakan bensin lalu dijual di rumah tokonya tutup setelah salat Isya," jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved