Keseruan Anak-anak saat Berinteraksi dan Bermain Dakon Bersama di Museum History of Java Bantul
Anak anak terlihat memainkan permainan tradisional itu dengan serius namun santai, saling berinteraksi dengan sesamanya.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Lomba Dakon yang dilangsungkan di Museum History of Java, Sabtu (16/11/2019), berlangsung cukup meriah.
Anak anak terlihat memainkan permainan tradisional itu dengan serius namun santai, saling berinteraksi dengan sesamanya.
Sesekali senyum mengembang. Wajah mereka terlihat sangat senang.
Salah satunya Nur Isna Febiyati. Pelajar kelas 5 sekolah dasar itu mengaku gembira bisa mengikuti kompetisi Dakon.
Isna mengaku tak memiliki persiapan khusus, untuk mengikuti perlombaan tersebut.
Hanya saja, saat di rumah, Ia mengaku terbiasa bermain Dakon bersama sang Ibu.
"Saya mulai main Dakon sejak umur 3 tahun. Mainnya sama Ibu. Saya lebih suka main Dakon daripada handphone," kata Isna, ditemui seusai lomba, Sabtu (16/11/2019).
Isna bermain Dakon selama sembilan menit. Ia berhasil mengalahkan lawan mainnya, dengan perolehan sebanyak 57 biji.
Menurut dia, bermain Dakon seru dan menyenangkan.
"Seneng. Karena bisa main sama temen-temen," kata dia.
Bermain dakon memang menyenangkan.
Namun tetap membutuhkan strategi handal dan perhitungan yang tepat, agar biji yang dimainkan di antara papan Dakon tidak berhenti di lubang kosong.
Ketika berhenti di lubang kosong, maka permainan selesai.
Masing-masing anak, dalam lomba Dakon tersebut diberikan waktu 10 menit.
Mereka akan memindahkan biji yang ada di 14 lubang, menuju lumbung (lubang besar) yang berada diujung papan.