Anies Baswedan : Persoalan Anggaran Tak Wajar Juga Terjadi di Era Pemerintahan Sebelumnya

Anies Baswedan : Persoalan Anggaran Tak Wajar Juga Terjadi di Era Pemerintahan Sebelumnya

Editor: Hari Susmayanti
Kolase Kompas Image/Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Soal Anggaran APBD Jakarta Bermasalah, Anies Singgung Era Ahok: Dulu Ada, Mau Ditunjukkin? 

Menurut Anies, pada era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya anggaran tak wajar itu juga sudah terjadi.

"10 kilo, kemudian ada yang bolpoin, ada yang alat tulis, saya kan ketemu ini bukan sekarang, kita ketemu seperti ini udah dari tahun lalu," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR)

Anies mengaku malu soal anggaran lem aibon 10 kg untuk satu siswa.

"Iya malu-maluin kita semua, waktu saya kumpulin semua itu, this is self humiliation" ujar Anies.

Setelah itu, Anies Baswedan mengatakan dirinya memang bertanggung jawab atas terjadinya kemunculan anggaran-anggaran janggal di APBD DKI 2020.

Anies mengaku setelah mengetahui masalah tersebut, langsung mencarikan solusi..

"Iya saya tahunya tahun lalu saya langsung bikin aplikasi, saya enggak guilty (bersalah) dong," katanya.

Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Inilah Pasal yang Mengatur Syarat-syarat Pengangkatan Direksi BUMN

Anies Baswedan kemudian menjelaskan yang salah adalah ketika dirinya diam saja dan tidak melakukan apa-apa meski telah mengetahui apa yang salah.

"Kalau guilty (bersalah) itu gini, kalau tahu ada masalah diam, thats wrong (itu salah)," terang Anies Baswedan.

"Jadi ketika ditanyain, ini betul, we found it last year (kita temukan ini tahun lalu), langsung bikin aplikasi upgrade-nya (perbaikan)," papar Anies Baswedan.

Anies Baswedan menjelaskan dirinya menemukan cacat pada tahun 2018.

Dan dengan segera memperbaiki cacat tersebut setelah ditemukan.

"Saya mulai tugas akhir 2017, 2018 ketemu nih begitu ketemu oke fix it, benahi itu," jelas Anies Baswedan.

Anies Baswedan menjelaskan dirinya meningkatkan aplikasi yang lama agar angka-angka tak masuk akal tidak bisa lagi masuk ke proses penganggaran.

"Kita bikin aplikasinya untuk upgrade ini supaya tidak berulang," jelas Anies Baswedan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved