Klaim BPJS Belum Cair, RSUD Wonosari Coret Anggaran Cemilan Rapat Hingga Berutang ke Rekanan

Klaim BPJS Belum Cair, RSUD Wonosari Coret Anggaran Cemilan Rapat Hingga Berutang ke Rekanan

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Hari Susmayanti
zoom-inlihat foto Klaim BPJS Belum Cair, RSUD Wonosari Coret Anggaran Cemilan Rapat Hingga Berutang ke Rekanan
Istimewa
RSUD Wonosari Gunungkidul

TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Belum dibayarkannya klaim oleh BPJS Kesehatan berimbas terhadap kondisi keuangan RSUD Wonosari.

Bahkan untuk menekan biaya pengeluarkan, pihak manajemen RSUD Wonosari sampai tidak menganggarkan anggaran makanan ringan untuk rapat internal.

Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyawati mengatakan saat ini tunggakan klaim BPJS Kesehatan hingga bulan Oktober menyentuh angka Rp22 milliar.

"Bulan April sudah dibayar yang belum dari Mei hingga September, 5 bulan belum terbayar dan sudah jatuh tempo," katanya, Minggu (10/11/2019).

Untuk mengatasi hal tersebut berbagai upaya dilakukan dari mulai mengurangi diklat hingga meniadakan makanan ringan untuk suguhan saat pihak RSUD Wonosari mengelar rapat.

"Sudah sejak Oktober kami kalau mengadakan rapat tidak menggunakan makanan ringan, kalau mengundang dari luar RSUD baru kita belanja untuk makanan ringan," katanya.

Logo BPJS Kesehatan
Logo BPJS Kesehatan (internet)

Ia mengungkapkan pihaknya telah membuat hitung-hitungan dan memprioritaskan pelayanan pasien untuk mengatasi belum terbayarnya BPJS sebesar Rp 22 milliar.

"Untuk makan minum pasien tidak mungkin dihentikan, lalu belanja obat saja kita lihat lagi apakah jika kita hutang akan dilock (tidak dikirim) maka kita bayar tetapi jika tidak ya kita hutang dulu," urainya. 

Pemerintah Berencana Berikan Subsidi, Tarif Iuran BPJS Kelas 3 Tetap Rp 25.500

Selain itu, solusi lain yang saat ini dilakukan oleh manajemen RSUD Wonosari adalah dengan berhutang terlebih dahulu kepada rekanan yang selama ini sudah bekerja sama.

RSUD Prambanan Juga Alami Hal Serupa

Sebelumnya permasalahan serupa juga dialami oleh manajemen RSUD Prambanan, Sleman.

Direktur RSUD Prambanan, Isa Dharmawidjaja, mengungkapkan bahwa BPJS Kesehatan masih menunggak tagihan hingga Juli 2019.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu pembayaran meski bukti klaimnya sudah diverifikasi BPJS Kesehatan.

"Sampai Juli 2019 tunggakannya mencapai Rp7 miliar," kata Isa melalui pesan singkat siang ini.

Isa menyebut BPJS Kesehatan baru membayar klaim sampai bulan April 2019.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved