Merapi Meletus

BPBD Sleman Sebut Potensi Lahar Dingin Merapi Tahun Ini Menurun, Material Erupsi Terpusat di Puncak

BPBD Sleman Sebut Potensi Lahar Dingin Merapi Tahun Ini Menurun, Material Erupsi Terpusat di Puncak

Penulis: Andreas Desca | Editor: Hari Susmayanti
Dok TRC BPBD Sleman
Letusan Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (9/11/2019) pagi 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi sejak ditetapkan statusnya menjadi Waspada atau level 2 sudah cukup banyak mengeluarkan guguran lava pijar dan awan panas.

Tentunya hal itu menambah volume endapan erupsi yang berada di lerang Merapi bertambah menumpuk.

Semakin banyaknya material endapan erupsi yang masih ada di lereng Gunung Merapi tentunya patut diwaspadai terutama saat memasuki musim penghujan.

Jika di kawasan Merapi terjadi hujan deras, potensi banjir lahar dingin pun meningkat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengatakan meski potensi banjir lahar dingin saat musim penghujan masih ada, namun intensitasnya tahun ini diperkirakan akan menurun.

Saat ini material yang berada di daerah aliran sungai di lereng Merapi jumlahnya sangat kecil.

"Saat ini yang berpotensi hanya Kali Gendol dan Kali Opak, namun potensinya kecil. Prediksinya jika banjir ya hanya banjir air biasa,"katanya.

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Setinggi 1500 Meter, Ini Pemicunya Menurut BPPTKG

Dia juga menjelaskan turunnya potensi lahar dingin ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, material yang dikeluarkan oleh Merapi saat ini masih terpusat di puncak.

"Jika lahar dingin itu biasanya material sudah berada di lereng dan terbawa oleh aliran air hujan yang turun di lereng Merapi," katanya.

Lanjutnya, di lereng Merapi saat ini material memang sudah ada namun jumlahnya kecil, selain itu material di lereng Merapi sudah banyak berkurang karena aktivitas penambangan.

Di sisi lain, daerah aliran Sungai Gendol juga semakin dalam karena aktivitas penambangan.

"Di Kali Gendol material Merapi juga sudah banyak yang ditambang karena memang material Merapi dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi. Jadi aliran Sungai Gendol saat ini semakin dalam," katanya.

Selain itu, DAM yang sudah dibangun untuk menanggulangi aliran lahar dingin, saat ini sangat tinggi dan kokoh.

"Daya tampung DAM yang ada juga sangat besar, jadi potensi lahar dingin bisa diredam. Jadi hanya sungai-sungai kecil di sekitar lereng Merapi yang berpotensi mengalami lahar dingin, namun dampaknya tidak besar," katanya.

Merapi Semburkan Awan Panas Setinggi 1.500 Meter, Wilayah Tlogolele Hujan Abu Tipis

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved