Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, Skuat Garuda Muda Diharapkan Tak Sekadar 'Numpang Lewat'
Ini adalah kesempatan pertama bagi Indonesia menjadi tuan rumah dari turnamen resmi FIFA.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Indonesia akan menjadi saksi sejarah dalam pagelaran Piala Dunia U-20 2021, yakni menjadi tuan setelah berhasil menyisihkan Brasil dan Peru yang juga mengajukan diri menjadi tuan rumah.
Ini adalah kesempatan pertama bagi Indonesia menjadi tuan rumah dari turnamen resmi FIFA.
• Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, Menpora Berharap Mental Suporter Bisa Berubah
• Perjalanan Panjang Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Diawali Surat Imam Nahrawi
Sedangkan bagi Timnas Indonesia U-20, ini adalah keikutsertaan yang kedua, setelah Piala Dunia U-20 1979.
Sejak awal pencalonan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, PSSI mengusulkan 10 stadion sebagai calon venue.
Salah satu stadion yang diusulkan adalah Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.

Ketua Asprov PSSI DIY, Syauqi Suratno, mengatakan Piala Dunia U-20 2021 bukan hanya menjadi sejarah baru untuk sepak bola Indonesia.
Namun lebih dari itu, juga membawa dampak yang luar biasa bagi peradaban bangsa.
"Piala Dunia U-20 2021 nanti akan sukses mana kala semua pihak nyengkuyung bareng. Ini sepak bola Piala Dunia dapatnya nggak gampang tapi impactnya luar biasa. Mengutip pernyataan presiden FIFA Gianni Infantino, 'Sepak bola itu membawa kehidupan, sepak bola membawa peradaban'," ujar Syauqi Suratno.
• Pemasangan Single Seat dan Lampu di Stadion Mandala Krida Jogja Ditarget Rampung Tahun 2020
• Sri Sultan HB X Siap Lengkapi Fasilitas Stadion Mandala Krida Yogyakarta untuk Piala Dunia U-20 2021
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelumnya.
Pertama, fasilitas dan infrastruktur yang melengkapi Stadion Mandala Krida Baru Yogyakarta maupun stadion pendukung lainnya, sesuai dengan ketentuan spesifikasi dari FIFA.
Kedua, fasilitas pendukung seperti bandara, hotel, akses transportasi, dan sebagainya.
Ketiga, policy yang dibutuhkan seperti keamanan, legal, turis, dan yang memudahkan semuanya.
Termasuk dalam hal bea cukai untuk keluar masuk barang, serta imigrasi untuk keluar masuk orang.

Namun yang tak kalah pentingnya yakni menyiapkan Timnas U-20 yang solid, sehingga tak sekadar numpang lewat ketika berlaga di publik sendiri.
"Tentu kalau kita menjadi tuan rumah, tim kita akan bermain di sana. Ini yang paling penting menurut saya. Mari kita doakan tim yang sudah dipersiapkan oleh federasi ini, untuk bertanding di sana dan betul-betul bisa memaksimalkan performance-nya di Piala Dunia," kata Syauqi.
"Harapannya, ajang ini tidak hanya menjadi sekadar partisipasi dan ‘numpang lewat’ saja, namun juga meninggalkan prestasi. Yang ke depannya sekaligus bisa menjadi legacy maupun warisan bagi pemain junior kelak. Dan menjadi masa depan bagi para pemain U-20 untuk dapat bergabung maupun memperkuat di tim senior ke depannya," pungkas Syauqi.(*)