FKKMK UGM Beri Layanan Kesehatan Bagi Kasus Gawat Darurat di Magelang

kegiatan ini guna mendukung inovasi pengintegrasian program unggulan lintas disiplin UGM dalam memberikan advokasi

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM bersama dengan FKG dan Fakultas Farmasi UGM mengadakan kegiatan Summer Course 2019 on Interprofessional Health Care: Emergency and Trauma Care di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Indonesia merupakan negara agraris, di mana sebagian penduduknya adalah petani.

Dalam hal intensifikasi pertanian, pestisida salah satu pilihan yang digunakan oleh petani.

Paparan pestisida secara kronis dapat mengakibatkan kondisi Silent Emergency, salah satunya yang terjadi di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Data di Kecamatan Ngablak sebelumnya menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat keracunan pestisida dengan kognitif orang dewasa dan anak, kejadian tremor dan neuropati. 

Kondisi Silent Emergency ini tentunya tidak terjadi secepat kasus emergensi biasa, tetapi dampak yang dirasakan nantinya akan jauh lebih besar dirasakan bagi komunitas

Untuk itu, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM bersama dengan FKG dan Fakultas Farmasi UGM mengadakan kegiatan Summer Course 2019 on Interprofessional Health Care: Emergency and Trauma Care di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM, Prof.dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., PhD mengatakan, kegiatan ini guna mendukung inovasi pengintegrasian program unggulan lintas disiplin UGM dalam memberikan advokasi sekaligus implementasi layanan kesehatan terpadu bagi kasus-kasus emergensi dan trauma.

Kegiatan ini diikuti 61  peserta yang terdiri dari 27 mahasiswa UGM dan 34 peserta dari berbagai universitas mitra luar negeri.

Selama satu minggu, peserta akan mendapatkan paparan materi di kelas dari dosen UGM maupun dosen mitra luar negeri.

"Minggu kedua, peserta akan mendapatkan pembelajaran kesehatan komunitas lintas disiplin di kecamatan Grabag, Ngablak, Pakis, Tegalrejo, Salaman 1, Borobudur, Secang 1 dan Bandongan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/11/2019)

Di tempat penugasan tersebut, peserta akan mengikuti kegiatan magang sesuai jam kerja operasional di Puskesmas, maupun kegiatan lapangan seperti posyandu, penyuluhan, maupun kegiatan sekolah.

"Melalui pelatihan ini, peserta dapat memahami kasus emergensi, trauma atau silent emergency terutama pada kelompok pekerja yang dominan di Indonesia," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved