Legenda Penguasa Laut Kidul, Garis Imajiner Keraton Yogyakarta Hingga Gunung Merapi

Legenda Nyi Roro Kidul memang tenar di kalangan masyarakat. Konon katanya, siapa yang mengenakan baju hijau akan diculik penguasa pantai selatan itu.

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNjogja.com
Garis Imajiner Merapi hingga Laut Selatan 

Pengalaman empiris yang dimaksud adalah tsunami besar di Laut Selatan.

Sejarawan Anthony Reid dari Australian National University (2012), seperti diberitakan Kompas.id (28/07/2017) juga berpendapat, mitologi Ratu Kidul ini kemungkinan berkaitan dengan bencana tsunami.

Reid mendasarkan hipotesisnya setelah mengkaji petikan tembang dandang gula dari Babad Ing Sangkala yang ditulis pada 1738.

Dari segala kemisteriusan sosok Nyi Roro Kidul, Pantai Laut Selatan tak terpungkiri merupakan lokasi yang menyimpan banyak potensi keindahan.

Setiap akhir pekan, Pantai Parangtritis ini banyak diminati sebagai destinasi wisata di Yogyakarta.

Tak sedikit masyarakat yang berkunjung ke sini untuk melihat desiran ombak yang menggulung hingga permukaan.

Garis Imajiner Gunung Merapi, Keraton, Hingga Laut Selatan

Keraton Yogyakarta menjadi pusat konsep tata ruang di DIY.

Tata ruang daerah ini memiliki keistimewaan berupa garis imajiner yang masih satu garis lurus, terbentang dari Gunung Merapi, Kraton, hingga laut selatan.

Selain garis imajiner, Yogyakarta juga memiliki sumbu filosofis yakni Tugu, Keraton dan Panggung Krapyak, yang dihubungkan secara nyata berupa jalan.

Sumbu filosofis itu melambangkan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan alam.

Seperti dikutip dari laman etd.repository.ugm.ac.id, Panggung Krapyak ke utara hingga Kraton melambangkan sejak bayi dari lahir, beranjak dewasa, berumah tangga hingga melahirkan anak.

Sedangkan dari Tugu ke Kraton melambangkan perjalanan manusia kembali ke Sang Pencipta.

Tugu Golong Gilig dan Panggung Krapyak juga merupakan simbol Lingga dan Yoni yang melambangkan kesuburan.

Dari kesemuanya itu, Keraton Yogyakarta menjadi pusatnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved