Sleman
BREAKING NEWS: Merapi Kembali Meletus, Sleman Terpantau Negatif Hujan Abu
Terkait erupsi tersebut, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan melaporkan tidak terjadi hujan abu di lereng Merapi wilayah Sleman.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Letusan disertai awan panas Gunung Merapi kembali terjadi pada Senin (14/10/2019).
Erupsi tersebut sekiranya terjadi pada pukul 16.30 WIB, seperti yang dilaporkan oleh BPPTKG.
Melalui akun resmi Twitter-nya, BPPTKG menyatakan letusan awan panas terpantau mencapai tinggi 3 ribu meter dari puncak, dengan durasi 270 detik dan amplitudo 75 mm.
Terkait erupsi tersebut, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan melaporkan tidak terjadi hujan abu di lereng Merapi wilayah Sleman.
• BREAKING NEWS : Sore Ini, Merapi Semburkan Awan Panas Setinggi 3000 Meter
"Berdasarkan pantauan hingga saat ini, Kepuharjo, Kaliurang, dan Glagaharjo negatif abu," kata Makwan melalui pesan singkat.
Sementara itu, Petugas di Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan (Magelang), Heru melaporkan bahwa secara visual Merapi tidak terlihat saat erupsi terjadi.
Hal ini disebabkan cuaca sekitar lereng Merapi yang terpantau berawan mendung terlihat dari Pos Babadan. Visual pun hanya teramati dari CCTV.
"Namun kami menerima laporan bahwa sebagian warga mendengar gemuruh saat erupsi terjadi," jelas Heru melalui telepon.
• Bukit Klangon, Spot Wisata Asik di Dekat Gunung Merapi
Pengamat di Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Selo (Boyolali) Candra mengatakan bahwa secara visual erupsi Merapi terpantau jelas.
Namun ia menyebut tidak terdengar gemuruh saat letusan terjadi.
"Sampai saat ini wilayah Selo tidak terjadi hujan abu," ungkap Candra via pesan singkat.
Magma
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi (BPPTKG) memantau produksi magma Merapi. Meski tak terlihat jelas, namun ada gejala peningkatan produksi magma sejak tiga bulan terakhir.
.