Sleman

Ratusan Siswa di Sleman Ikut Pecahkan Rekor MURI, Edukasi Obat pada Siswa dalam Jumlah Terbanyak

Sebanyak 800 siswa dari 25 Sekolah Dasar di Kabupaten Sleman ikut ambil bagian dalam pemecahan rekor ini.

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Ratusan siswa Sekolah Dasar di Sleman ambil bagian dalam pemecahan rekor MURI secara nasional tentang edukasi obat kepada siswa dalam jumlah terbanyak yang diselenggarakan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Sabtu (12/10/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menggelar pemecahan rekor MURI secara nasional tentang edukasi obat kepada siswa dalam jumlah terbanyak, Sabtu (12/10/2019).

Sebanyak 800 siswa dari 25 Sekolah Dasar di Kabupaten Sleman ikut ambil bagian dalam pemecahan rekor ini.

"Targetnya 50 ribu siswa se Indonesia. Di mana tiap kabupaten di Indonesia setidaknya ada 25 sekolah dan setiap kecamatan satu hingga dua sekolah," beber Chrisna Wardhani selaku Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat IAI Kabupaten Sleman Yogyakarta di sela acara.

Chrisna menuturkan dalam aksi tersebut para apoteker di wilayah Sleman diturunkan serentak guna mengedukasi para siswa khususnya dari kelas 5 tentang berbagai hal menyangkut obat-obatan secara menarik dan persuasif.

Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen

Para siswa pun diajak mengenali profesi dan tugas apoteker dengan berlaku sebagai apoteker cilik.

Mengusung tema 'Bersama Apoteker, Kenali Obat Sejak Usia Dini', para siswa diberi pemahaman dasar tentang obat.

Mulai dari cara mendapatkan, menggunakan sampai cara menyimpannya dengan benar.

"Usia dini perlu mendapat pemahaman tentang obat karena selama ini di masyarakat masih sering terjadi penyalahgunaan obat dan cara penyimpannya," tambah Chrisna.

Padahal ketika obat disalahgunakan atau salah penyimpanannya beragam dampak bisa saja terjadi.

Pihak IAI sendiri pun gencar mengkampanyekan jargon penggunaan obat secara benar yakni Dagusibu yang merupakan kepanjangan Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang.

Para siswa yang terlibat dalam acara itu diberi pemahaman bahwa mendapatkan obat yang benar harus dari rumah sakit, apotek, dan fasilitas kesehatan resmi lainnya.

Cara penggunaan obat juga diperkenalkan yakni apakah dengan ditelan, dioleskan, atau dihisap dan dihirup.

Kemudian cara menyimpan obat paling menjadi focus dalam edukasi itu.

Sebab di masyarakat sering terjadi kesalahan dalam penyimpanan.

Misalnya obat apapun disimpan di lemari pendingin.

Padahal tak semua obat baik di simpan di lemari pendingin atau kulkas yang bersuhu rata-rata 2-8 derajad celcius.

"Tapi di masyarakat sering muncul pendapat kalau obat yang disimpan di kulkas lebih awet, padahal bisa juga membuat kualitas obat itu menurun," ujarnya.

Meskipun seringkali dalam label obat disertakan pentunjuk simpan di suhu di bawah 30 derajad celcius, namun bukan berarti obat bisa disimpan dalam suhu dingin cukup ekstrim.

"Cukup disimpan di dalam ruangan saja atau kotak obat, bisa juga di toples, jangan sekedar di simpan di dalam plastik dan diletakkan di atas meja," ujarnya.

Dalam ajang ini, cara pembuangan obat yang sudah tak digunakan atau kadaluwarsa juga dikenalkan agar para siswa tahu selalu berhati hati karena dikhawatirkan obat disalahgunakan.

Kepala Sekolah SDN Cebongan Mlati Sleman, Subardi yang juga menjadi satu dari beberapa sekolah yang menjadi sasaran edukasi obat ini menuturkan selama ini memang belum pernah ada program khusus bagi siswa mengenal berbagai hal dasar tentang dunia obat-obatan.

"Untuk mengenal obat secara detil memang belum pernah ada sosialisasi khusus. Edukasi ini sangat bermanfaat bagi siswa sehingga mereka tahu lebih dalam bagaimana memperlakukan obat," ujarnya.

Rata-rata di sekolah, lanjut Subardi, hanya ada program Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS.

Beberapa siswa juga berkesempatan menjadi dokter kecil untuk mengenal pelayanan medis.

"Namun dengan edukasi obat ini, pemahaman siswa tentang dubnia medis jelas bertambah matang, bisa menjadi bekal mereka," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved