Siswa MAN 1 Yogyakarta Teliti Suksesi Vegetasi dan Pembentukan Tanah di Lereng Merapi Cangkringan

Arya mengatakan penelitian tersebut untuk mengidentifikasi komposisi vegetasi setelah erupsi Merapi.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Siswa MAN 1 Yogyakarta, Arya Daffa Danendra, berhasil meraih medali emas pada ajang Madrasah Young Research Super Camp yang digelar oleh Kemenang melalui penelitian berjudul Suksesi Vegetasi dan Pembentukan Tanah di Daerah Gunung Merapi Cangkringan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng bumi aktif yang saling bertumbukan sehingga menimbulkan jalur gunung api dan patahan.

Melihat kondisi tersebut, Indonesia rawan terhadap bencana alam.

Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia yakni erupsi gunung api.

Banyak gunung berapi yang masih aktif di Indonesia, salah satu gunung api yang masih aktif yaitu Gunung Merapi.

Saat ini keberadaan lahan pertanian di Cangkringan terancam karena proses suksesi vegetasi yang berulang sehingga pembentukan tanah tidak optimal.

Berangkat dari hal itu, siswa MAN 1 Yogyakarta, Arya Daffa Danendra, mencoba untuk mengkaji suksesi vegetasi terhadap dinamika pembentukan tanah di area terpapar material vulkanik Cangkringan, Sleman.

Arya mengatakan penelitian tersebut untuk mengidentifikasi komposisi vegetasi setelah erupsi Merapi.

"Serta menganalisis tahap awal pelapukan proses pembentukan tanah pada kawasan terpapar vulkanik Merapi, Cangkringan," ujarnya Sabtu (5/10/2019)

Penelitian tersebut dilakukan di daerah Cangkringan, Sleman dengan menggunakan pencuplikan data petak-petak yang dibuat pada lokasi yang mewakili tipe-tipe kerusakan setelah erupsi Gunung Merapi 2010 yaitu rusak berat di Kawasan Lava Tour.

"Penelitian membutuhkan waktu sekitar enam bulan dari Januari hingga Juni," ujar dia.

Ia melanjutkan, parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu parameter biologi berupa dinamika pembentukan tanah, dinamika struktur vegetasi, komposisi jenis, kelimpahan jenis dan indeks nilai penting

Pembentukan tanah dinamika struktur vegetasi, serta data penggunaan lahan berupa aktivitas pertanian dan pariwisata.

"Parameter produktifitas lahan yakni produksi komoditas pertanian dan parameter kimia yakni pH, kandungan nitrogen, karbon, fosfat dan kalium," katanya

Ia menyebutkan, alat-alat yang digunakan yakni autoanalyzer3 BRAN+LUEBBE dan spektrofotometer UV-Vis Hitachi U- 2000, Global Positioning System (GPS), inclinometer.

Selain itu juga membutuhkan meteran, cetok, mikroskop, Microsof Excel, MINITAB 16, CANOCO 4.5, thermo-hygrometer, SPSS 16, siphon.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved